News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Nadine Kagumi Buku Kelautan Karya Pemuda Asal Blitar

Editor: Budi Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nadine Candrawinata

TRIBUNNEWS.COM SURABAYA Di sela perhelatan pertemuan CEO Asian Pasific Economic Cooperation (APEC) di Nusa Dua Bali, pada 5 Oktober 2013 lalu, Kementrian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia melaunching sebuah buku berjudul Blue Economy, An Odyssey To Prosperity. Buku setebal 320 halaman  dan pictorial full colour itu ternyata merupakan hasil rancananga, penulisan, dan penyusunan serta kurasi dari Ardian Purwoseputro, pemuda asal Blitar.

Pekan ini, buku yang dicetak terbatas secara eksklusif sebanyak 350 eksemplar yang sebelumnya dibagikan gratis ke peserta APEC, kembali dikenalkan bersamaan dengan pemutaran perdana film Sagarmatha, yang dibintangi Nadine Candrawinata dan Ranggaina Puspandya, Kamis (28/11/2013).

Buku yang berisi tentang, keindahan dan potensi laut Indonesia, mulai dari dasar laut, dalam laut, permukaan, pesisir dan paradigma serta budaya ini mendapat komentar bagus dari Nadine. “Buku ini sangat bagus. Mulai dari design dan materi tulisan dan apalagi picture nya. Sangat indah dan memukau. Sayang buku ini sangat exclusive dan dicetak terbatas. Materi dan tujuannya sama dengan apa yang sudah saya lihat,” ungkapnya.

Sang penulis, Ardian yang pada sepanjang tahun 2010 sd 2011menggagas dan menjadi koordinator kegiatan “South Line Expedition” yaitu exspedisi fotografi pantai-pantai yang masih belum dikenal di pesisir selatan Jawa, mengaku memberikan apresiasi besar atas dukungan Nadine. Keduanya bahkan berencana bersama-sama untuk membuat buku kembali yang lebih banyak tentang keindahan laut Indoensia.

“Saya akan ceritakan dan tunjukkan keindahan laut Indonesia yang sudah saya kunjungi untuk ditulis sebagai buku oleh Ardian. Ini sangat menarik,” jelas Nadine.

Mantan putri Indonesia tahun 2006 ini mengakui buku yang terdiri atas empat bab ini juga senada dengan film yang dibintanginya dan diputar saat ini. Yaitu tentang keindahan alam. Meski dalam film ini lebih menceritakan tentang perjalanan tokoh Shila (Nadine) dan Kirana (Ranggaini Puspandya), dua sahabat, yang berpetualang ke India dan Himalaya untuk mewujudkan mimpi mereka mendaki Gunung Everest atau "Sagarmatha" dalam bahasa Nepal.

Apresiasi Nadine atas karya bukunya, membuat Ardian mengaku sangat tertantang untuk kembali menulis tentang keindahan Indonesia. Dalam buku ini sendiri, pria yang lahir dan besar di Kota Blitar, dan saat ini memilih bermukim di Jombang, mengaku mengerjalan buku ini hanya dalam waktu singkat.

“Sekitar 1,5 bulan. Karena waktunya yang mepet, saya prioritaskan meminta bantuan ke teman-teman fotografer Indonesia . Dan ternyata banyak bantuan datang mengalir dari teman-teman fotografer underwater dan landscpaer Indonesia . Kemudian baru melibatkan fotografer underwater  nternasional melalui agency seperti BBC, Greenpeace Indonesia,WWF, Scubazoo Image, Bluesphere Media, Getty,Corbis, ANTARA, dan Associated Press,” jelas Ardian.

Karena buku bersifat pictorial, Ardiyan mengaku tantangan terberat justru mengkurasi foto-foto untuk memilih yang terbaik diantara yang terbaik dari berbagai sudut pandang dan kebutuhan tiap chapternya. Suka duka dari menulis buku ini, cerita Ardian, dirinya harus bekerja full time, tidur di sofa kantor, masuk angin tiga kali dan minta dikeroki security.

Soal isi dari buku yang disebut Blue Economy untuk menjawab tantangan ekosistem bumi di masa datang dan kemakmuran manusia ini, terdiri atas Chapter 1, bertema Our Ocean, Our Pride. Berbicara tentang teritorial laut Indonesia yang didalamnya manusia, budaya (maritime culture). Chapter 2 An Immensely Rich Treasure Trove, berbicara tentang kekayaan laut Indonesia, hayati non hayati, dapat  diperbaharui maupun tidak dapat diperbaharui yang merupakan potensi kekuatan ekonomi yang sangat besar. Chapter 3 The Amazon Of The Seas,  berbicara tentang keindahan laut Indonesia dari kedalaman, permukaan, pantai, pesisir dan pulau beserta spesies karang dan ikan. Chapter 4 A ‘Blue Economy’ For Sustainable Future. Tertulis tentang paradigma Blue Economy sebagai jawaban tantangan dimasa yang akan datang akan keberlangsungan ekosistem bumi dan kemakmuran umat manusia.(rie/sri handi lestari)
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini