TRIBUNNEWS.COM, SINABANG - Sebanyak 253 dari 7.450 bayi dan balita di Kabupaten Simeulue, Aceh, selama Januari hingga November 2013 dilaporkan mengalami kekurangan gizi.
Sebanyak 16 orang di antaranya malah menderita gizi buruk, dan dua penderita gizi buruk telah meninggal dunia.
Penjelasan tersebut, disampaikan drg Farhan, Kasie dan Konseling Trauma pada Dinas Kesehatan Simeulue, ketika dikonfirmasi Serambi, Kamis (28/11/2013).
Farhan mengakui, pihaknya terus memantau kesehatan bayi dan balita melalui petugas kesehatan di setiap wilayah.
Menurut Farhan, kurang pedulinya orang tua untuk mengecek kesehatan anaknya sangat berpengaruh terhadap kesehatan setiap bayi dan balita.
"Sosialisasi kesehatan sering dilakukan petugas ke lapangan. (Penderita) gizi buruk dan kurang gizi rentan diserang penyakit lain," ungkap Farhan di Sinabang.
Pihak dinas, lanjutnya, setiap melakukan kegiatan Posyandu di desa-desa, sering membagikan makanan tambahan kepada balita yang diketahui kurang gizi.
"Tapi, karena makanan tambahannya terbatas, tidak seluruh balita yang dibawa ke Posyandu mendapat makan tersebut," kata Farhan.
Ia menuturkan, dibanding tahun lalu, penderita gizi buruk tahun ini di Simeuleu justru menurun. "Gizi buruk tahun ini 16 kasus, tahun lalu terdapat 20 kasus. Yang meninggal dunia dua orang tahun ini," katanya.
Saat ini, kata dia, dua balita penderita gizi buruk tengah dirawat intensif di RSUD Simeulue. Sebagaimana hasil diagnosa dokter, seorang penderita gizi buruk menderita penyakit lain dengan posisi jantung sebelah kanan. (c48)