Laporan Wartawan Surya, Doni prasetyo
TRIBUNNEWS.COM,MAGETAN - Darwati, warga Desa Suratmajan RT05/RWI, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan nekad bakar diri karena tidak kuat dengan penyakit pusing kepala yang tak kunjung sembuh.
Korban bakar diri dengan cara menyiramkan minyak tanah kesekujur tubuhnya dan kemudian menyulutnya dengan api.
Untung aksi bakar diri itu diketahui warga setempat, sehingga korban tidak sampai kehilangan nyawanya.
Akibat aksi itu, Darwati mengalami luka serius di kepala, leher dan sebagian tubuh bagian atas. Saat ini istri Margono, yang sehari-hari bekerja sebagai pencari burung itu dirawat di RSUD Provinsi Jatim dr Soedono, Kota Madiun.
Aksi nekad ini bermula ketika, Senin (2/12) itu Darwati mengeluh kepalanya pusing hebat, mendengar keluhan itu,suaminya Margono mengantarnya ke Puskesmas setempat.
"Saya antar ke Puskesmas, katanya kepalanya pusing. Setelah diperiksa dan diberi obat. Istri saya mengajak langsung pulang,"kata Darmanto kepada Surya, sebelum menyusul istrinya ke RSUD dr Soedono, Kota Madiun, Senin (02/12).
Sesampainya dirumah, Darmanto yang keseharianya mencari nafkah dengan mencari burung liar di sawah-sawah tetangga desa. Meninggalkan istrinya sendirian dirumahnya.
"Katanya pusing kepalanya sudah mendingan, dan dia mengajak pulang saya. Karena. Menurut saksi mata, kejadian itu begitu cepat,"katanya.
Belum sampai Margono ke sawah, tetangganya memanggilnya. Katanya istrinya sakit. Sesampai dirumah Margono tidak bisa mengapa-mengapa, melihat tubuh istrinya yang terbakar nyaris 100 persen itu.
"Saya minta, korban segera dibawa ke RSUD dr Soedono. Kalau tidak nyawa korban tidak akan tertutup,"Kata Munir.
Menurut Naryo (60) warga Desa Suratmajan, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan, salah seorang saksi mata yang mengetahui kejadian itu. menyebutkan, korban melakukan bakar diri didalam rumah. Namun begitu api mulai merambat ke tubuhnya, Darwati berteriak-teriak minta tolong kepada warga setempat.
"Melihat Darwati terbakar, kami segera mencari air dan menyiramnya dengan air. Setelah itu kami melarikan korban ke RSUD dr Soedono Kota Madiun,"kata Naryo.
Korban, kata Naryo, sejak masih duduk dibangku SMEA (Sekolah Menengah Ekonomi Atas) yang sekarang diganti SMK ini, sudah mengalami gangguan jiwa. Tapi lama penyakit gangguan jiwa yang diderita Darwati itu tidak kambuh.
"Ya sejak SMEA, baru kambuh ini. Kalau kepalanya pusing-pusing, korban sering menangis. Mungkin kali ini sakit kepalanya sudah tak tertahankan, sehingga dia nekat bakar diri,"kata Naryo.
Kapolsek Maospati Kompol Moh Zaeni, yang dikonfirmasi membenarkan, korban mengidap gangguan jiwa sejak masih sekolah.
"Informasi dari keluarganya, korban membakar diri karena penyakitnya kambuh. Tapi pastinya, kami masih menunggu keterangan dari dokter yang menangani,"kata Kompol Zaeni.