TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Jeda waktu hanya empat jam melapor ke kantor polisi karena menjadi telah korban kasus penodongan, Timan (26), justru diamankan dan petugas dan kini terpaksa mendekam dijeruji sel tahanan Polsek Rambutan Banyuasin.
Pria yang kesehariannnya bekerja sebagai tukang ojek ini dibekuk petugas pimpinan Kanit Reskrim Polsek Rambutan Iptu Syamsul Bakhri, di rumahnya Jl Pengadilan Tinggi KM 9 Kecamatan Sukarame Palembang, Selasa (17/12/2013) pukul 19.00.
Padahal di hari yang sama pada sore harinya sekitar pukul 16.00, Timan melapor ke Kantor Polsek Rambutan karena menjadi korban kasus penodongan oleh dua perampok yang menggunakan senpi (senjata api) yang terjadi di kawasan perbatasan Palembang-Rambutan Banyuasin. Mendapatkan laporan Timan, petugas pun bergerak cepat ke lokasi TKP (Tempat Kejadian Perkara). Namun keterangan dari laporan Timan, dinilai petugas janggal dan akhirnya Timan pun dijemput di rumahnya.
Setelah diinterogasi secara detail, Timan pun mengakui laporan yang dibuatnya adalah laporan palsu. "Sepeda motor itu bukan ditodong, tapi aku gadaikan sama kawan aku sebesar Rp 1,4 juta," ujar Timan, kepada Sripoku.com saat diamankan di Polsek Rambutan Banyuasin, Rabu (18/12/2013).
Diakui Timan, ide membuat laporan palsu yang pura-pura ditodong perampok, lantaran kredit sepeda motor miliknya sudah menunggak selama dua bulan. Tak memiliki uang untuk melunasi tunggakan dan tak mau sepeda motor ditarik leasing, munculah membuat laporan palsu.
"Sepeda motor itu sudah satu tahun. Tapi dua bulan ini sudah nunggak dan perbulannnya Rp 520 ribu. Aku bingung, jadi aku buat laporan palsu biar tidak bayar kredit," ujar Timan.
Kapolsek Rambutan Banyuasin AKP Alfian Nasution didampingi Kanit Reskrim Iptu Syamsul Bakhir mengatakan, terungkapnya laporan palsu yang dilaporkan tersangka, dikarenakan ada kejanggalan dari keterangan dan dengan hasil olah TKP petugas di lapangan.
"Sepeda motor didapatkan petugas di rumah tersangka di kawasan Banten Plaju. Dua teman tersangka yang ikut berperan membuat laporan palsu, melarikan diri dan kini masih dalam pengejaran petugas. Pastinya kita himbau kepada masyarakat, kawasan Rambutan sampai saat ini aman dari kejadian kriminalitas," tegasnya.