Laporan Wartawan Tribun Jateng, Fajar Eko Nugroho
TRIBUNNEWS.COM, BANYUMAS - Sudah sepekan jembatan yang menghubungkan Dusun Parakan dengan Desa Kracak di Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, ambrol.
Setiap hari, ratusan warga harus menantang bahaya untuk melewati Sungai Tajum, yang alirannya cukup deras.
Jembatan penghubung itu melintang di atas Sungai Tujum sepanjang 60 meter. Saat jembatan itu ambrol, proses pembangunan sebenarnya sudah sampai tahap akhir sekitar 75 persen.
Namun, karena tiang penyangga jembatan tidak mampu menahan arus deras dengan volume tinggi ketika hujan yang terus menerus, tiang penyangga itu akhirnya ambrol sepanjang 30 meter.
Warga Dusun Parakan Desa Kracak Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Sumilir (7), mengungkapkan, bahwa ia merasa ketakutan saat akan menyeberang sungai tujum saat berangkat dan pulang sekolah.
"Saya memang takut menyeberang, tapi saya mau tetap masuk sekolah," ujar Sumi, kepada Tribun Jateng saat ditemui di sungai Tujum, (20/12/2013).
Bocah yang masih duduk kelas 2 SD itu, juga selalu khawatir saat berangkat dan pulang sekolah yang nantinya di perjalanan harus melawati sungai tujum itu.
"Air sungainya kencang, batu kalinya yang buat lewat licin, saya takut kebawa arus," ucapnya dengan nada yang lirih.