Laporan Wartawan Tribun Jateng, Sigit Widya
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Banjir dan longsor di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, masih memerlukan penanganan.
Tinggi banjir sisi selatan jalan utama, yang menghubungkan Purworejo-Kebumen di Kecamatan Grabag, mencapai satu meter.
"Hingga kini, 2.433 jiwa mengungsi di 12 titik. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama instansi terkait telah mendirikan lima dapur umum," terang Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho, melalui rilis, Minggu (22/12/2013).
Upaya evakuasi terhadap 1.083 jiwa masih perlu dilakukan di lima desa di Kecamatan Butuh, yakni Rowodadi, Trimulyo, Bendungan, Kedungmulyo, dan Ngambangan.
Mereka akan diungsikan ke tiga titik, yaitu Pondok Pesantren Tamansari, Balai Desa Kedungmulyo, dan Balai Desa Ngambangan.
Sekitar 150 jiwa di Dukuh Bulusari, Desa Madurejo, Kecamatan Puring, Kabupaten Kebumen, kini masih terisolir karena jalan terendam air cukup tinggi. Akses menuju desa tersebut hanya dapat dilakukan menggunakan perahu karet.
BPBD Kebumen masih menyiapkan bantuan air minum, makanan siap saji, selimut, dan lainnya. Daerah yang parah banjir adalah Kecamatan Adimulyo, Kecamatan Puring, dan Kecamatan Bonorowo dengan pengungsi 210 jiwa.
Akibat longsor tersebut, empat orang tewas, satu luka berat, dan tiga luka ringan. Bupati Kebumen telah mengeluarkan surat pernyataan tanggap darurat selama tiga minggu, yaitu 20 Desember 2013 hingga 2 Januari 2014.
Di Banjarnegara, longsor terjadi di 43 titik, tersebar di 25 desa di 12 kecamatan. Satu orang tewas. Kerusakan rumah meliputi 18 rusak berat, sembilan rusak sedang, 52 rusak ringan, 62 terancam longsor. Jumlah pengungsi sebanyak 10 kepala keluarga.