TRIBUNNEWS.COM GARUT, — Siswa SMA di Garut, Jawa Barat, yang menjadi korban penembakan dan perampasan sepeda motor, siuman setelah koma 12 jam.
Saat ini, korban bernama Aldi yusuf (17) masih dirawat di ruang gawat darurat Rumah Sakit TNI Angkatan Darat (RSAD) Guntur, Garut.
Menurut keterangan korban, kejadian bermula saat ia dan temannya dalam perjalanan menuju ke sekolah untuk mengikuti study tour ke Yogyakarta pada Senin (23/12/2013) dini hari.
Pada saat melintas di Jalan Sawah Lega, Cibatu, korban dihentikan oleh dua orang tak dikenal yang berboncengan sepeda motor.
Pelaku awalnya meminta paksa ponsel korban. Kemudian, pelaku juga merampas sepeda motor. Korban mencoba melawan, tetapi tidak berdaya karena pelaku menggunakan pistol.
"Saat saya melawan, seketika saya langsung ditembak dua kali oleh pelaku. Saya langsung terkapar dan tak ingat apa-apa lagi. Setelah sadar, saya sudah ada di rumah sakit," kata Aldi, Selasa (24/12/2013) kemarin.
Polisi tidak mau berspekulasi mengenai keterlibatan geng motor dalam kasus penembakan itu. Kabag Operasi Satreskrim Polres Garut Iptu Remi Eka hanya mengatakan, motif penembakan ini merupakan curas atau pencurian dengan kekerasan.
"Kami masih melakukan pengejaran ke kawanan pelaku. Kami tidak berani berspekulasi kalau pelakunya adalah kelompok geng motor," kata Remi.
Korban yang merupakan warga Kampung Babakan Loa, Pangatikan, Garut, itu harus menjalani serangkaian operasi untuk mengambil proyektil yang bersarang di leher.
Sebelumnya, aksi kawanan geng motor meresahkan masyarakat wilayah Garut. Peristiwa penusukan dialami Boby Supriadi (25), warga Kampung Sukapadang, Garut Kota, sehingga sampai kehilangan satu ginjalnya. Korban ditusuk menggunakan samurai oleh sekelompok anggota geng motor.