Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Steven Greatness
TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Harga eceran elpiji di Kota Pontianak melambung tinggi hingga Rp 150 ribu per tabung menyusul kenaikan harga elpiji non subsidi kemasan 12 kilogram (kg) yang ditetapkan PT Pertamina dengan rata-rata kenaikan di tingkat konsumen sebesar Rp 3.959 per kg mulai 1 Januari 2014.
Penelusuran Tribun Pontianak (Tribunnews.com Network) di lapangan, Kamis (2/1/2014), harga elpiji non subsidi kemasan 12 kg di tingkat eceran hampir semuanya mengalami kenaikan harga dengan kisaran Rp 50 ribu per tabung, sehingga harga jual antara Rp 149 ribu hingga Rp 150 ribu per tabung. Akibat kenaikan harga tersebut juga berdampak pada elpiji subsidi 3 kg mengalami kenaikan Rp 1.000 per tabung.
Pemilik toko sembako di Serdam, Atong, mengatakan, harga elpiji non subsidi kemasan 12 kilogram ditempatnya resmi dijual Rp 150 ribu per tabung sejak Kamis (2/1/2014) atas informasi dari agen bahwa harga elpiji non subsidi kemasan 12 kilogram telah naik sekitar Rp 50 ribu per tabung.
"Sekarang kita jual Rp 150 ribu, karena ada kenaikan dari agen sejak 1 Januari. Kemarin kita libur, makanya mulai hari ini kita jual dengan harga begitu. Kalau gas 3 kg naik seribu rupiah aja jadi Rp 16 ribu, barang ada," ujarnya.
Hal sama dikatakan Pemilik Mini Market Citra Jaya di Jl Imam Bonjol, Lina.
"Gas (elpiji) 12 kg telah naik, secara nasional naik harganya. Kabar dari agen satu tabung naik Rp 50 sampai 60 ribu. Kalau gas 3 kg naik Rp 1.000 per tabung," tuturnya.
Sejak hari ini Lina telah menjual elpiji non subsidi kemasan 12 kilogram seharga Rp 149 ribu per tabung dari harga sebelum mengalami kenaikan sebesar Rp 98 ribu per tabung. Menurut dia, persedian elpiji baik 3 kg maupun 12 kg tidak banyak lagi di tingkat agen maupun pangkalan elpiji.
Sementara pengecer elpiji di Jl Bukit Barisan, Asun belum berani mendatangkan elpiji non subsidi 12 kg karena mendapat kabar dari agen telah tejadi kenaikan harga.
"Saya masih sisa satu tabung. Selama ini kita jual Rp 100 ribu per tabung untuk elpiji 12 kg. Tapi ada kabar dari agen bahwa gas naik harga sampai Rp 50 ribu. Sedangkan gas 3 kg, kebetulan lagi kosong di tempat saya," ujarnya.
Pemilik pangkalan elpiji subsidi 3 kg Sei Jawi, Suryani, mengatakan persediaan elpiji 3 kg terbatas sehingga setiap pangkalan telah dijatah dengan jumlah tertentu. Pangkalan miliknya hanya dijatah sebanyak 50 tabung per hari oleh agen.
Ia juga membenarkan, elpiji subsidi 3 kg mengalami kenaikan harga sebesar Rp 1.000 per tabung dari agen.
"Mulai tahun ini (2014) naik harganya. Kalau kita jual ke eceran seharga Rp 15 ribu, sedangkan ke konsumen Rp 16 ribu. Maka para pengecer yang ambil dengan kita jual Rp 16 ribu kepada konsumen," ujarnya.
Kendati demikian, sejumlah pengecer elpiji di Kota Pontianak yang ditemui Tribun mengakui tidak mengetahui penyebab pasti terjadinya kenaikan harga elpiji. Mereka hanya mendapat kabar dari agen bahwa harga elpiji non subsidi kemasan 12 kilogram mengalami kenaikan sekitar Rp 50 ribu dan elpiji subsidi 3 kg naik sebesar Rp 1.000 per tabung. (sgt)