News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Guru Honor Jadi Korban Penipuan Lewat Telepon

Editor: Budi Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi

Sudah Transfer Rp 5 Juta 

- Laporan Wartawan Pos Kupang, Diana Ahmad

TRIBUNNEWS.COM, MBAY--Saking gembira mendapat informasi lulus CPNSD melalui telepon dari seseorang, Maria Prisca, seorang guru di SDN Towak, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, kecolongan Rp 5 juta. Ia diminta mengirim uang Rp 5 juta untuk biaya pengurusan bahan-bahan setelah lulus CPNSD.

Prisca yang ditemui wartawan di kediamannya, Mboaloing, Kelurahan Towak, Rabu (8/1/2014), menuturkan, pada tanggal 27 Desember 2013, dirinya mendapat telepon dari seseorang yang mengaku bernama Carles dari Badan Kepegawian Daerah Nagekeo.

Atas nama Kepala BKD Nagekeo Benediktus Ceme, penelepon menyampaikan bahwa dirinya telah diangkat dari tenaga honorer menjadi PNS karena telah bekerja sebagai guru honorer lebih dari empat tahun.
Sang penelepon memintanya mengirim uang untuk urusan berkas. Tanpa berpikir panjang, hari itu ia langsung mengirim Rp 2 juta. Pada sore harinya si penelepon kembali memintanya mengirim uang Rp 2 juta dan pada Sabtu (28/12/2014) si penelepon kembali meminta untuk mentransfer sejumlah uang.
Korban sempat beralasan bank tutup, namun si penelepon tidak kehabisan akal. Ia meminta korban transfer melalui ATM dan korban kembali mengirim uang Rp 1 juta.

Maria mengaku baru tersadar ditipu pada Senin (30/12/2013) dalam perjalanan menuju Kantor BKD Nagekeo. Setelah dicek di BKD Nagekeo, ternyata informasi dirinya lulus CPNS tidak benar. Di BKD Nagekeo tidak ada staf yang bernama Carles dan tidak ada informasi tentang pengangkatan guru honorer di atas empat tahun menjadi PNS.

"Saya jadi tidak mengerti bisa ikut semua apa yang disuruhnya. Saya percaya karena dia tahu semua nama sekolah dan nama lengkap saya. Bahkan dia tahu kapan saya mulai guru honor,"katanya.

Dikatakannya, pelaku penipuan sebenarnya memintanya untuk mentransfer lagi Rp 6 juta pada hari Senin (30/12/2013). Namun ia tidak lagi melayani permintaan pelaku karena kedok pelaku sudah diketahui.
Maria mengaku mengirim uang ke rekening 0320-01-01-2241-50-9 atas nama Heri Adnan dan nomor telepon yang digunakan untuk menipu 082394594433. Nomor telepon tersebut sudah tidak aktif lagi.

Kepala SDN Towak, Arkadius Sile, yang ditemui di ruang kerjanya pada hari yang sama mengatakan, kejadian tersebut juga berawal dari SMS yang dikirim UPTD Kecamatan Aesesa kepada segenap kepala sekolah di Aesesa. SMS itu berisi permintaan agar mengirimkan nama guru, gelar dan TMT serta asal unit mengajar disertai nomor hp. Karena itu,  dirinya mengirim data dua orang guru honor melalui SMS kepada orang yang mengaku kepala BKD Nagekeo tersebut.

Kepala UPTD Dinas PPO Kecamatan Aesesa Hubertus Kota yang ditemui di ruang kerjanya mengaku dirinya mendapat SMS dari nomor yang sama yang mengaku dari BKD. Isinya meminta para guru honor di atas empat tahun telah lulus jadi PNS. Karena itu, SMS tersebut diteruskannya kepada Kepala Tata Usaha (KTU) UPTD dan dilanjutkan ke semua kepala sekolah. Namun isi SMS tersebut tidak menjelaskan tentang uang atau biaya. *

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini