TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Selama dua hari wilayah Manado, Sulawesi Utara (Sulut) diguyur hujan lebat menyebabkan banjir di wilayah tersebut. Bahkan kantor pemerintah daerah setempat dipastikan lumpuh, akibat terendam banjir hingga mencapai 3 meter.
Menurut Ketua KNPI Sulut, Jackson Kumaat kantor DPRD Provinsi Sulut, DPRD kota Manado dan kantor Walikota Manado terendam banjir.
"Kantor DPRD Propinsi Sulut, Kantor DPRD Kota Manado dan Kantor Walikota Manado tenggelam," ungkap Ketua KNPI Sulut, Jackson Kumaat, Rabu (15/1/2014).
Dikatakan oleh Jackson Kumaat, akibat banjir yang melanda kota Manado dilaporkan menyebabkan 1 orang meninggal dunia. Kini upaya evakuasi dan tindakan terus dilakukan untuk menyelamatkan korban maupun dokumen.
Korban meninggal yang ditemukan adalah Kepala Puskesmas Kakaskasen Kota Tomohon, dr Olwin Oroh. Sementara istri dr Fandy dan 2 anak terseret banjir dan longsor. Diperkirakan jumlah korban meninggal masih akan bertambah karena upaya evakuasi korban yang dinyatakan hilang masih terus dilakukan, akibat banjir dan longsor.
"Mereka adalah 1 keluarga, kini istri dan 2 anak masih dievakuasi, diperkirakan korban akan bertambah karena longsor" katanya.
Bahkan menurut Jackson, KNPI bekerjasama dengan Pemkot dan SAR terus mencari korban banjir dan mengamankan dan menyelamatkan aset.
"Saat ini kami lakukan langkah-langkah tindakan penyelamatan," tambah Staf Khusus Gubernur Sulut tersebut.
Sebelumnya, hujan yang mengguyur wilayah Manado, Sulawesi Utara selama 2 hari menyebabkan wilayah tersebut tenggelam akibat banjir dan menyebabkan longsor. Belum ditaksir berapa kerugian materi akibat bencana itu. Namun ratusan mobil, motor yang diparkir dihalaman kantor DPRD tenggelam. Tingginya banjir yang menggenangi terlihat hanya kap mobil yang terlihat.