TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri mengungkapkan jumlah korban meninggal karena banjir bandang di Manado, Sulawesi Utara, adalah 15 orang.
"Sampai pagi tadi yang meninggal 15 orang," ungkap Mensos kepada wartawan di kompleks Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (16/1/2014).
Selain itu Mensos katakan, banjir yang melanda Sulut berdampak di kota Manado, Minahasa, Minahasa Selatan, Bolaang Mongondow., Bolaang Mongondow Utara. "Itu semua terkena dampak," jelasnya.
Kemudian jalan dari Manado ke Tomohon pun putus akibat hantaman banjir bandang. "Begitu juga ke Minahasa ada beberapa jembatan hancur," tuturnya.
"Dinas provinsi pun kemasukan air juga di Manado. Tapi Buffer stock kita aman. Gudang kita aman," jelasnya kemudian.
Seperti diberitakan sebelumnya, lebih dari 2.000 warga mengungsi akibat banjir bandang, longsor, dan gelombang tinggi yang melanda sekitar Manado, Rabu (15/1/2014).
Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), 11 kecamatan terkena dampak banjir tersebut. Data sementara menunjukkan satu orang tewas tertimbun longsor dan sudah ditemukan, sementara satu orang hilang.
Adapun 10 rumah tertimbun longsor di Desa Kembes Satu, Kecamatan Tombulu, Kabupaten Minahasa, Rabu (15/1/2014) sekitar pukul 11.55 Wita. Banjir bandang juga menghanyutkan dan merendam puluhan mobil.
Ketinggian banjir di bantaran sungai mencapai enam meter. Sementara itu, di kota, ketinggian air sekitar 1,5 meter. Banjir juga menyebabkan empat jembatan putus.