Tak Punya Tenda Pembelajaran, Ratusan Siswa SMP Terdampak Erupsi Lewotobi Belajar di Bawah Pohon
Ratusan siswa SMP yang mengungsi karena erupsi Gunung Lewotobi di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) belajar di bawah pohon, Sabtu (23/11/2024).
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Ratusan siswa SMP yang mengungsi karena erupsi Gunung Lewotobi di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) belajar di bawah pohon, Sabtu (23/11/2024).
Mereka belajar di bawah pohon dan beralaskan terpal lantaran tak memiliki tenda untuk belajar.
Para siswa dan guru pun harus lesehan untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM).
Kondisi ini dirasakan oleh warga yang mengungsi di Desa Konga, Kecamatan Titehena, Flores Timur sejak Senin (4/11/2024).
"Ini dari awal gunung meletus itu kami belum punya tenda untuk pembelajaran, jadi kami beratapkan langit beralaskan terpal, kami disini ada beberapa sekolah yang gabung di posko pembelajaran SMP punya," kata Elisabeth Magdalena Hingi Tukan, Guru SMPN Satu Atap Nobo, dikutip dari TribunFlores.com.
Ratusan siswa SMP ini merupakan siswa gabungan dari beberapa sekolah di kaki Gunung Lewotobi.
"Ini siswa gabungan dari SMP Boru, Hewa, SMP Santisima dan SMP satap Nobo, ada empat sekolah yang gabung disini, termasuk dari SMP Lewolaga karena gedung sekolah SMP Lewolaga dipakai untuk pengungsian," jelasnya.
Ia menuturkan, pemerintah setempat saat ini sudah mendirikan satu unit posko pembelajaran.
Namun posko tersebut tak bisa menampung semua siswa yang mengungsi.
"Kami hanya punya satu tenda untuk kelas 7, sedangkan kelas 8 kami terpaksa belajar seperti ini," jelasnya.
Tak hanya minim tempat, para siswa dan guru juga terkendala dengan minimnya buku dan alat tulis.
Baca juga: Cerita Hetty Koes Endang Cemas Putrinya Terjebak Erupsi Gunung Lewotobi
Mereka belajar menggunakan buku dan alat tulis seadanya untuk kegiatan belajar mengajar.
Para siswa dan guru pun berharap ada bantuan dari pemerintah untuk membangun posko pembelajaran dan membantu mereka untuk pengadaan buku-buku dan alat tulis untuk menunjang kegiatan belajar bagi para siswa.
Diwartakan sebelumnya, sebanyak 107 siswa SD yang mengungsi terpaksa belajar di teras sekolah di SMAN 1 Titehena, Flores Timur.