Laporan wartawan Tribun Manado Fransisca Noel
TRIBUNNEWS.COM ,MANADO - Banjir bandang yang melanda kota Manado dan sekitarnya, Rabu (15/1/2014) membuat puluhan peti jenazah yang dijual di Toko Kembang Vonny Tanjung Batu Wanea Manado rusak.
Kondisi ini membuat pengusaha toko kembang ini merugi hingga ratusan juta rupiah. "Kisaran harga peti biasa Rp 2 juta , yang terendam ada puluhan. Sedangkan untuk peti cina harganya sampai Rp 75 juta yang terendam ada beberapa," tutur Decky Paat, karyawan toko.
Decky menuturkan, saat kejadian banjir bandang, Rabu (15/1), dirinya dan beberapa rekan tidak bisa lagi menyelamatkan puluhan peti, kembang, dan perlengkapan jenazah, yang dipajang di toko ini.
"Air datang cepat sekali. Awalnya kami coba naikan peti di tempat lebih tinggi, tapi tidak menyangka air naik cepat dan tinggi sekali hingga dua meter," tuturnya.
Diakuinya, ini adalah bencana banjir bandang terbesar di kota Tinutuan ini. "Biasanya kalaupun hujan deras, air cuma sampai di halaman, tapi kali ini naik sampai dua meter dan alirannya deras sekali. Kami terpaksa tutup pintu toko agar peti tidak hanyut," terangnya.
Ditemui Kamis pagi, Decky dan beberapa karyawan lain mulai sibuk membersihkan sisa air banjir dan tumpukan lumpur yang menggenangi toko.
Sejumlah peti jenazah dan etalase toko yang terendam air juga mulai dibersihkan. "Kita tinggal liat nanti peti dan barang-barang mana yang masih bisa diselamatkan," tandasnya. (ika)