Tribunnews.com, Malang - Korban letusan Gunung Kelud di wilayah Malang, tepatnya di Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, pada Sabtu (15/2/2014) pagi ini, bertambah jadi enam orang. Sebelumnya, berjumlah tiga orang.
Enam warga tersebut adalah warga Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang. Korban diketahui meninggal usai diterjang badai abu vulkanik letusan Gunung Kelud. Mereka adalah:
1.Said (60), warga Desa Pandansari RT12/RW4, Kecamatan Ngantang;
2.Partini (73), warga Dusun Plumbang, Desa Pandansari,Kecamatan Ngantang;
3.Sanusi (80), warga Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang;
4.Sairi (70), warga Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang;
5.Bu Yah (70), warga Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang;
dan 6.Sutinah (77), warga Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang.
Pada Jumat (14/2/2014) malam, Sutinah (77), yang berada di Posko Pengungsi di SDN Pujon Lor I, Kecamatan Pujon, meninggal dunia. Diduga, karena abu vulkanik yang membuatnya sesak napas.
"Positifnya masih diidentifikasi atau menunggu hasil otopsi dari tim medis," kata Staf Badan Pengendalian Bencana Daerah (BPBD) Malang, Yafan, di Posko Pengungsi Kantor Camat Pujon, Sabtu (15/2/2014) pagi.
Sementara dua lainnya meninggal dunia setelah tertimpa reruntuhan bangunan saat hujan abu vulkanik menerjang kawasan Ngantang-Pujon. "Korban lainnya diduga banyak menghirup gas belerang dan abu vulkanik," kata Yafan.
Hingga Sabtu (15/2/2014), pukul 09.00 WIB, tim PMI, personel Polri dan TNI serta relawan yang ada di tiga kecataman, yakni Ngantang, Pujon, dan Kasembon, masih terus melakukan pencarian korban hilang.
Di Kecamatan Ngantang dan Kasembon kondisinya bak kota mati. Semua rumah ditinggal penghuninya. Warga diminta berkumpul di posko pengungsian.