TRIBUNNEWS.COM KEDIRI - Pasca-letusan tiga hari lalu, Gunung Kelud di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menunjukkan penurunan aktivitas.
Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Kediri, Edhi Purwanto mengatakan, informasi penurunan aktivitas itu didapat dari Pos Pantau Gunung Kelud milik Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) yang ada di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri.
Pengamatan yang dilakukan mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB pada Minggu (16/2/2014), kata dia, tercatat terjadi kepulan asap putih dari kawah dengan tekanan lemah dan arah asap condong ke utara sampai dengan timur laut setinggi maksimal 400 meter.
Meski demikian status gunung berketinggian 1.731 mdpl (meter dari permukaan laut) itu masih tetap berstatus awas dengan rekomendasi pengosongan wilayah dengan radius 10 kilometer dari puncak kawah.
Sedangkan perbandingan data penghitungan selama dua belas jam sebelumnya, tercatat ada kepulan asap dengan tekanan maksimal 1.000 meter dan condong ke arah utara.
Sebelumnya, Gunung Kelud meletus pada Kamis (14/2/2014) malam dengan memuntahkan material vulkanik dan gas setinggi 17 kilometer. Akibat letusan eksplosif itu, muntahan debu vulkanis menjangkau berbagai wilayah yang berjarak hingga ratusan kilometer dan membuat lebih dari 100.000 jiwa mengungsi.