TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan, hanya ada empat korban meninggal dunia di Kabupaten Malang. Data ini sekaligus merevisi data sebelumnya yang menyebut, ada 7 orang meninggal dunia.
Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho kepastian tersebut setelah dicek ulang.
Ternyata ada data korban yang dicatat dua kali dengan nama yang berbeda.
"Kami sudah bertemu dengan kepala desa dan TNI yang ada di lapangan. Ternyata data tersebut tidak benar," terang Sutopo, Sabtu (15/2/2014) malam.
Korban pertama adalah Pontini yang biasa dipanggil Mbok Nya (60), warga Dusun Plumbang, Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang. Mbok Nya meninggal karena sesak nafas akibat abu vulkanik.
Korban kedua adalah Sahiri (70) alias Sair, laki-laki warga Dusun Ngutut, Desa Pandasari, Kecamatan Ngantang. Sair meninggal karena tertimpa tembok saat menunggu kendaraan evakuasi.
Korban ketiga adalah Sanusi (80) laki-laki warga Dusun Plumbang, Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang. Sanusi meninggal karena sesak nafas saat berlindung di bawah meja.
Terakhir Sutinah (97), perempuan warga Dusun Ngadirejo, Desa Sumberagung, Kecamatan Ngantang.
Para korban tinggal dengan jarak sekitar tujuh kilometer dari kawah Gunung Kelud.