Laporan Tribun Jateng, Ponco Wiyono
TRIBUNNEWS.COM, KENDAL- Misteri pembunuhan Rafidhatul Khairoh di Hutan Darupono Kecamatan Kaliwungu Selatan pada 12 Januari silam kini terungkap. Sang pelaku, Muhammad Islahuddin(23) alias Wawan yang selama ini buron berhasil dibekuk aparat kepolisian di Sidoarjo, Jawa Timur pada 22 Februari lalu.
Wawan ketika di Mapolres Kendal, kepada wartawan dia mengaku dendam dan kecewa pada Rafidhatul karena berselingkuh dan melecehkan orang tuanya.
Selama ini, wawan bersembunyi di Perumahan Valencia, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur dan bekerja sebagai buruh bangunan. Uang yang ia pakai untuk melarikan diri didapat hasil menggadaikan motor milik korban kepada seseorang di Pati.
Mayat itu ditemukan oleh pencari pakan ternak 15 Januari silam di hutan Desa Darupono Kecamatan Kaliwungu Selatan. Mayat tersebut sudah membusuk. Polisi yang kemudian turun tangan menyimpulkan mayat itu sudah teronggok di sana selama tiga hari. Lalu dari hasil penyelidikan, didapatkan nama Rafidhatul Khairoh yang sudah hampir seminggu hilang.
"Dia datang ke rumah saya, lalu saya ajak jalan-jalan ke Wisata Nglimut. Dari rumah, saya sudah bawa pisau. Waktu itu baru dendam saja. Lalu saya juga kecewa karena dia menolak dicium," ungkap Wawan, Jumat (28/2).
Usai jalan-jalan, Wawan mengajak Rafidhatul ke hutan Darupono, mereka berencana bercumbu di sana. Tapi di lokasi Rafidhatul justru menolak, alasannya tempat itu terlalu terbuka. Saat itulah Wawan emosi dan menghujamkan 16 tusukan ke tubuh Rafidhatul. Melihat korban masih hidup, Wawan lalu pergi membeli bensin untuk membakar korban demi menghilangkan jejak.
"Saya sempat membuang pisau ke sungai, lalu beli bensin seliter dan saya siramkan ke dada dan wajahnya. Saya sempat melihat dia menarik nafas saat terbakar," tutur pemuda asli Kaliwungu ini. Baca selanjutnya di koran Tribun Jateng, 1 Maret 2014. (*)