TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Tanggul kali Cinambo jebol sepanjang 20 meter, Sabtu (1/3/2014). Jebolnya tanggul membuat air meluap dan menerjang permukiman. Namun hanya satu rumah di RT 05/06 Sukamulya yang terendam setinggi setengah meter. Pemilik rumah, Ade, pun mengungsi ke rumah saudaranya.
"Saat hujan es sekitar pukul 16.00, tanggul jebol sekitar 20 meter tapi hanya merendam satu rumah setinggi 50 cm," ujar Camat Cinambo, Rina Dewi, saat dihubungi kemarin.
Rina mengatakan, banjir akibat jebolnya tanggul hanya berlangsung dua jam. Setelah itu, air surut kembali. "Banjir akibat meluapnya Sungai Cinambo sudah sering, bahkan banjir lebih dari 50 cm dan lebih lama merupakan langganan, termasuk di perempatan Gedebage," ujar Rina.
Menurut Rina, banjir itu disebabkan sampah, tinggi air yang banyak, dan perempatan Gedebage pas daerah cekungan sehingga air selalu tumpah ke jalan. "Sampah dan banjir di wilayah Gedebage merupakan kiriman dari daerah atas, yaitu Gunung Manglayang," ujarnya.
Rina mengatakan, untuk mengatasi banjir di wilayahnya berbagai cara sudah dilakukan, di antaranya membersihkan gorong-gorong dan kanal dari tumpukan sampah. "Penanganan darurat hanya bersih-bersih sampah dan upaya lainnya sedang mengajukan agar sungai disodet," ujar Rina.
Rina mengatakan, rumah yang terendam akibat banjir hanya rumah Ade di RT 05/RW 06 Sukamulya. "Pak Guru Ade diungsikan ke rumah saudaranya," ujar Rina, yang meninjau langsung ke lokasi.
Macet Parah
Hujan lebat dan luapan dari Kali Cinambo menyebabkan kawasan Gedebage, pertemuan Jalan Soekarno-Hatta dan Jalan Rumah Sakit, banjir, kemarin sore. Ketinggian air yang melebihi lutut membuat sejumlah sepeda motor dan mobil mogok setelah menerjang genangan banjir.
Hujan yang mengguyur sesaat Kota Bandung memenuhi sungai dan selokan yang melintas sejajar dengan Jalan Rumah Sakit. Kedalaman sungai tak mampu menampung volume hujan dan air pun meluap ke permukaan. Air lalu menutup Simpang Gedebage hingga selutut orang dewasa.
Kemacetan tak bisa dihindarkan. Kendaraan bermotor berjalan pelan menghindari mogok atau berhenti mempertimbangkan terus melaju atau berputar arah.
Pengendara yang memaksa menerobos banjir tak sedikit yang akhirnya menuntun sepeda motor atau meminta bantuan orang-orang yang sengaja mengais rezeki untuk mendorong mobil.
"Niatannya biar sampai di rumah sebelum Magrib, jadi terus saja menerabas banjir. Tapi malah jadi lama di jalan, motor mogok euy," kata Jazuli, yang tinggal di Pasirwangi, Kota Bandung, kemarin.
Ia berupaya menghidupkan mesin sepeda motor dengan melepas busi dan membersihkannya. Tapi, usahanya tak berhasi. Ia terpaksa mencari bengkel terdekat untuk membantu menghidupkan mesin motornya.
Asep, yang datang dari arah Ujungberung, tak menyangka Simpang Gedebage bakal banjir. Soalnya, Jalan Rumah Sakit sudah kering. Tapi, mendekati Simpang Gedebage ia mendapati banyak pengendara sepeda motor dan mobil yang berhenti karena Gedebage banjir.
"Saya sudah sering mogok di sini, saya pilih memutar lagi, cari jalan yang enggak banjir. Semoga lewat Cisaranten Wetan enggak banjir," harap Asep.
Iwan, bocah pengais rezeki dari banjir Gedebage, mengaku sudah membantu mendorong beberapa sepeda motor dan mobil. Kantongnya kini sudah terisi uang Rp 20.000. "Lumayan bisa buat jajan. Mau diseberangin A?" katanya menawarkan jasa mendorong sepeda motor.
Titik banjir tidak hanya terjadi di kawasan perempatan Gedebage. Titik banjir maju hingga ke seberang gerbang perumahan Panyileukan. Kedalaman air hampir menutup jalur lambat di kawasan ini, alhasil banyak motor dan mobil yang mengalami mati mesin.
"Biasanya kawasan ini aman, hanya di Gedebage, tetapi sekarang jalur ini juga kena," kata seorang pengendara yang terlihat beristirahat di sebuah warung nasi di kawasan Bundaran Cibiru.
Titik banjir lainnya yang semakin memperparah kemacetan arus lalu lintas terjadi di Jalan Raya Cinunuk- Cileunyi. Air dari drainase tumpah ruah ke jalan dan menyebabkan genangan air di beberapa titik. Kemarin luapan air dari drainase terlihat sangat deras. Hingga jalur ini macet parah. Petugas kepolisian terpaksa turun ke jalan di titik-titik genangan. Hingga kemarin petang, arus kendaraan di jalur ini macet. (tsm/dia/fam)