News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Impian Caleg Miskin

Agus Rela Gadaikan Motor Demi Cetak Spanduk Kampanye

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi caleg

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Agus Basuki, tak kehilangan akal untuk menyiasati kantong tipisnya agar bisa menyosialisasikan diri sebagai calon anggota legislatif (caleg) untuk DPRD Surabaya.

Agus, yang maju sebagai caleg pada Pemilu 2014 dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini, mampu menguras isi dompet sampai Rp 20 juta untuk penggalangan suara.

Sebagai seorang pengamanan dalam (Pamdal) DPRD Surabaya, tentu Agus tak bisa mengandalkan gajinya.

Sumbernya, selain dari tabungan, ia juga menggadaikan sepeda motor. Dana itu, untuk mencetak stiker, spanduk, dan biaya operasional berkeliling kampung dan warung.

Modal Agus menuju DPRD Kota Surabaya itu, kecil untuk menghadapi pertarungan di Dapil III. Di sini bercokol sederet politikus petahana semacam Adi Sutarwijono (PDIP), Herlina Harsono Njoto (Partai Demokrat), dan Agus Santoso (Partai Hanura).

Duitnya boleh cekak, tapi militansi Agus yang bicara. Setiap hari, selepas berdinas di gedung DPRD Surabaya, dia langsung blusukan.

Ratusan lembar stiker bergambar dirinya dia bawa. Stiker itu lantas dititipkan di warung yang disinggahi.

Ada pengalaman yang tidak mengenakkan saat bersentuhan langsung dengan masyarakat. Ketika hendak menitipkan stiker, seorang tukang becak nyeletuk dengan nada menyindir.

"Wes nyepet-nyepeti moto, tapi ga ono opo-opone (Sudah menbuat mata sakit, tapi tidak ada apa-apanya)," kata caleg nomor urut 5 itu menirukan si tukang becak.

Pria kelahiran Surabaya 48 tahun silam itu tidak kaget dengan sindiran itu. "Saya memaklumi ucapan dia. Karena itu, saya ajak bicara terkait apa kira-kira yang dibutuhkan warga di sana," kata suami Siti Juariyah ini. (idl/ben/dim/st36)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini