Laporan Misran Asri
TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Setelah mendapat informasi dari anggota intelijen tentang adanya pelemparan granat di Kantor Partai Aceh Luengbata, Kombes Pol Moffan, Kapolresta Banda Aceh langsung melibatkan Tim Brimob dan penjinak bom untuk olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Kami belum bisa merangkum. Tetapi, kalau secara kasat mata, kita telah menemukan pin, kemungkinan granat manggis. Alhamdulillah tidak ada korban manusia, hanya korban material saja, kaca pecah. Lalu kaca pintu toko berlubang-lubang. Kami masih lidik siapa pelakunya dan doakan kami bisa mengungkapnya," katanya.
Moffan menuturkan, kebetulan waktu itu baru habis shalat Isya, jadi semua jemaah masih berada di dalam masjid. Sementara beberapa kader PA yang berada di lantai dua bagian belakang kantor. Begitu mendengar ledakan langsung turun ke bawah.
"Untuk saksi-saksi belum ada yang kita periksa. Saksi yang melihat kejadian itu juga tidak ada. Kalau perkiraan kami pelaku kami yakin naik sepeda motor. Kami tentunya akan terus meningkatkan langkah-langkah preventif, seperti razia polisi dengan tim gabungan dari TNI," katanya.
Sementara itu, Ketua DPW Partai Aceh Kota Banda Aceh, Mukhlis Abee mengecam tindak kekerasan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dan ingin mengacaukan suasana Aceh menjelang Pemilu 2014.
"Kita tidak mau menuding siapa-siapa, yang jelas tindakan teror seperti ini sangat tidak bertanggung jawab dan bisa merusak damai. Kita tetap mempercayakan pengungkapan kasus-kasus kekerasan ini kepada aparat penegak hukum," kata Abee kepada Serambi malam tadi.
Pria yang juga menjabat Juru Bicara Komite Peralihan Aceh (KPA) ini mengimbau seluruh kader PA untuk menahan diri dan menunggu pengusutan oleh pihak berwenang. "Jangan main hakim sendiri dan bekerja sama dengan aparat hukum untuk mengungkapnya. Kalau ada informasi, maka segera laporkan kepada pimpinan partai dan aparat hukum terdekat," ujarnya.(nal)