TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh (DPA PA) Kamis (20/3/2014) kemarin meminta aparat penegak hukum segera menangkap provokator yang menggerakkan relawan Pembela Tanah Air (PeTA) di Aceh Tengah sehingga terjadi penyerangan terhadap Kantor Partai Aceh (PA) di Jalan Terminal Wariji, Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, Selasa (18/3/2014) sekitar pukul 23.00 WIB.
Sebelum menyerang Kantor PA, massa PeTA yang sebagian dilengkapi seragam loreng Laskar Merah Putih (LMP) sempat merazia mobil bergambar PA di sejumlah ruas jalan protokol Kota Takengon. Satu unit mobil berstiker PA dirusak massa. Massa kemudian membakar bendera-bendera PA di depan kantor PA Takengon.
Peristiwa itu menimbulkan reaksi keras dari pihak PA Rabu (19/3/2014). Buntutnya, massa berparang patroli di jalan-jalan utama Kota Takengon sehingga suasana jadi mencekam. Sebelumnya mereka juga dikabarkan membakar tiga mobil dan merusak delapan unit lainnya di Puskud milik Ir Tagore Abubakar, sang Ketua PeTA Aceh.
Terhadap insiden 19 Maret itu, Wakil Ketua V Bidang Hukum dan HAM DPA PA, Kamaruddin SH mengatakan kepada Serambi (Tribunnews.com Network), Kamis (20/3/2014) bahwa aksi balas dendam yang dilakukan oleh massa PA di Bener Meriah dan Aceh Tengah itu adalah akibat lambannya respons dari aparat penegak hukum dalam menangkap sang provokator aksi.
"Provokator itu diduga berinisial Ir TA yang memprovokasi relawan PeTA untuk membakar Kantor PA Wilayah Aceh Tengah," kata Kamaruddin dalam siaran pers DPA PA yang dikirim ke Serambi kemarin.
Pihaknya berharap, aparat penegak hukum segera menangkap provokator tersebut, karena akibat tindakan sang provokator, masyarakat Aceh Tengah dan Bener Meriah kini resah dan diwajibkan jaga malam.
"Situasi keamanan jadi mencekam dan mengarah ke konflik horizontal," kata Kamaruddin yang juga pengacara.
Sebagaimana diberitakan Serambi dalam dua hari terakhir, dua insiden yang saling berkait terjadi di Aceh Tengah dan Bener Meriah yang letaknya bertetangga. Pada Selasa malam, massa PeTA menyerang Kantor PA Wilayah Aceh Tengah.
Penyerangan itu diduga terpicu oleh isi kampanye seorang jurkam PA di Kampung Asir-Asir, Kecamatan Lut Tawar pada siangnya yang bernada melecehkan perjuangan tokoh-tokoh Gayo dalam memperjuangkan lahirnya Provinsi Aceh Leuser Antara (ALA).
Pernyataan jurkam PA itu menyulut amarah massa PeTA sehingga mereka menyerang Kantor PA Wilayah Aceh Tengah. Esoknya Rabu (19/3/2014) giliran massa PA pula yang menyerang Posko Ir Tagore Abubakar di Aceh Tengah dan membakar tiga mobil korban.
Direktur Reskrim Polda Aceh, Kombes Drs Benny Gunawan MH mengatakan di Banda Aceh kemarin kondisi keamanan di Aceh Tengah dan Bener Meriah sudah aman dan terkendali. Polres setempat akan mengusut tindak pidana umum terkait pemilu tersebut. (*/dik)