Laporan Wartawan Tribun Jateng, Puthut Dwi Putranto
TRIBUNNEWS.COM, UNGARAN - Keluarga Satinah di Dusun Mrunten RT 2/ RW 03, Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat, Jawa Tengah, masih berharap tenaga kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi itu bisa diselamatkan dari tiang gantungan.
Satinah, bakal dipancung mati di Arab Saudi pada 3 April 2014. Itu kalau pemerintah gagal berdiplomasi dan melunasi uang diyat (tebusan) Rp 21 miliar.
"Kami terus berdoa dan berharap semoga diyat dapat tercukupi. Karena hanya pemenuhan diyat lah yang dapat menyelamatkan nyawa adik saya, " tutur kakak kandung Satinah, Paeri al Feri, Minggu (23/03/2014).
Di sisi lain, kata dia, pihak keluarga juga sangat berterima kasih dan mengapresiasi dukungan yang selama ini terus mengalir dari berbagai pihak, termasuk dari kalangan selebriti tanah air.
Paeri mengatakan, dirinya bahkan tidak menyangka di acara Indoesian Idol ada juga yang masih memikirkan nasib orang kecil seperti Satinah.
Terbesit keinginan Paeri untuk menangis, lantaran tidak bisa berbuat banyak untuk adiknya.
"Kepada semua pihak yang telah peduli. Kami sangat berterimakasih dengan dukungan moral maupun material yang sudah dilakukan untuk Satinah. Semoga ada titik terang dan adik saya dapat kembali lagi berkumpul dengan keluarga, " tambahnya.