TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Penculikan bayi di Bandung menyisakan drama lain, drama keluarga penculik.
Modus Desy Aryani (32), pelaku penculikan bayi di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) itu, diduga mengambil bayi yang baru lahir itu guna menipu suaminya, Swara Mahardika (26).
Desy menikah dengan suami keduanya tersebut sekitar Juni 2013 lalu. Namun saat itu wanita yang menyaru jadi dokter saat menculik bayi Selasa (25/3/2014) lalu, sebelum menikah mengaku tengah hamil 2 bulan.
Tubuh Desy yang agak gemuk terutama di bagian perut saat itu meyakinkan Swara kalau dia tengah hamil hingga harus menikahinya.
"Dulu, dari suami pertamanya dia punya anak satu. Saat menikah, pelaku mengaku tengah hamil," jelas ujar Kapolda Jabar, Irjen Pol Mochamad Iriawan didampingi Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Martinus Sitompul di Mapolsek Sukajadi, Sabtu (29/3/2014) dinihari.
Kapolda menambahkan, "Saat terjadi penculikan, pelaku berpura-pura telah melahirkan. Si suaminya ini kan kerjanya suka bepergian ke luar kota. Malah pelaku memberitahu orang tua suaminya, kalau dia sudah melahirkan. Bayi yang diculik ini, diduga untuk mengelabui suami dan mertua pelaku karena kan sebelumnya waktu menikah dia ngaku sedang hamil."
Suami Desy, Swara saat pulang kerja dari luar kota sempat menaruh curiga mendapati bayi yang disebut-sebut dilahirkan oleh istrinya dalam kondisi sudah bersih. Terlebih, Desy mengaku melahirkan saat dalam angkutan kota.
Diberitakan sebelumnya, polisi berhasil mengungkap penculikan bayi milik pasangan Tony Manurung (26) dan Lasmaria Boru Manulang (25), sekitar pukul 21.30 WIB, Jumat (28/3/2014).
Saat hendak ditangkap, pelaku nekat melompat dari jembatan Layang Pasupati.
Tubuh Desy sang penculik bayi mengalami luka di beberapa bagian tubuhnya, tubuhnya sempat nyangkut di pepohonan sebelum mendarat ke tanah.
Bayi yang hilang 3 hari ditemukan dalam kondisi sehat dan selamat di kos-an pelaku yang berjarak beberapa puluh meter dari RSHS. (dic)