TRIBUNNEWS.COM, BIREUEN - Misrawati (25) terduduk lunglai di lantai UGD Rumah Sakit Umum dr Fauziah Bireuen, Senin (31/3/2014) malam.
Dia seakan tak percaya, dalam waktu bersamaan, orang-orang yang dicintainya menemui ajal.
Sang anak, Khairul Anwar yang masih berusia 1,5 tahun, juga turut pergi dan tak bakal kembali.
Balitanya tersebut, tewas diberondong peluru senjata laras panjang saat berada dalam gendongannya.
Berondongan timah panas, menembus kulit lembut anaknya tersebut, persis di bagian pelipis tembus ke belakang. Suaminya, Juwaini (29) juga tewas.
Musibah yang menimpa ibu muda itu, adalah bagian dari insiden memilukan ketika mobil yang dia tumpangi bersama 10 orang lainnya, diberondong saat melaju di tikungan patah, kawasan kuburan Cina Desa Geulanggang Teungoh, Kota Juang Bireuen, pukul 21.00 WIB, tadi malam.
Hingga dua jam pascakejadian, Misrawati tak mampu menjawab beberapa pertanyakan yang diajukan wartawan menyangkut peristiwa itu.
Ibunya, Ainsyah (60), yang merupakan salah seorang korban selamat juga tak ingat apa-apa.
"Saya bersama ibu, suami, dan anak saya di gendongan duduk di bangku tengah. Saya tak tahu bagaimana kejadiannya," ujar Misrawati.
Beberapa saat setelah tersiarnya kabar duka itu, Serambi menerima banyak ucapan simpati dan duka cita dari masyarakat.
Seorang warga merefleksikan dukanya dengan untaian puisi yang menyimbolkan si kecil Khairul Anwar sebagai `pahlawan kecil'.
Inilah antara lain untaian puisi dari seorang warga Jeunib yang dikirim dengan format sms.
"Selamat jalan pahlawan kecil. Dunia ini tak pantas untukmu yang suci, dunia penuh kekejian, kezaliman, dan orang-orang serakah dengan kekuasaan. Dunia dan sejarah akan mencatat tentang dirimu, pahlawan kecilku."
Sebelumnya diberitakan, kekerasan terus mewarnai kampanye pemilu legislatif 2014 di Aceh. Peristiwa kekerasan terbaru terjadi Senin (31/3/2014) sekitar pukul 21.00 WIB tadi malam.
Sebuah minibus berstiker Partai Aceh (PA) yang ditumpangi 11 orang, sebagian besar adalah anggota keluarga yang hendak berobat, diberondong dengan senjata laras panjang.
Itu terjadi ketika minibus melaju di tikungan patah, kuburan Cina Desa Geulanggang Teungoh, Kota Juang Bireuen.
Tiga orang, termasuk seorang bayi 1,5 tahun tewas akibat insiden yang menggemparkan itu.
Partai Aceh adalah partai lokal peserta pemilu legislatif tahun 2014. (yus/nas)