Pasalnya, sejak dianggarkan pada akhir 2011, Pemprov Kaltim "hanya" membantu Rp 15 miliar. Sedangkan Pemkab Kutim harus merogoh APBD dengan skema multiyears seperempat triliun lebih.
Johansyah mengatakan, sejak pembangunan dimulai awal 2012, dukungan provinsi relatif minim. Adapun pemerintah pusat telah membantu total Rp 65 miliar untuk pembangunan causeway sepanjang 500 meter dan lebar 8 meter.
"Kami berharap Pemprov Kaltim tidak menomorsekiankan Kutim. Daerah lain dibantu besar, tapi tidak untuk pelabuhan Kenyamukan. Alasan yang sering dikemukakan adalah sudah ada bantuan untuk Maloy. Padahal leading sector program KIPI Maloy adalah Pemprov. Bukan kabupaten," katanya.
Untuk diketahui, sumber dana pembangunan pelabuhan Sangatta di Kenyamukan berasal dari tiga sumber. Dari APBN dialokasikan sekitar Rp 65 miliar untuk pembangunan causeway, semacam jalan pendekat dari daratan menuju trestle.
Sedangkan pembangunan trestle, dermaga, dan sarana pelengkap lainnya menggunakan APBD Kutim melalui skema multiyears Rp 261.497.821.000 dan APBD Provinsi Kaltim Rp 15 miliar. (*)