Laporan Wartawan Surya Izi Hartono
TRIBUNNEWS.COM, SITUBONDO - Dua siswa di Situbondo, Jawa Timur, terpaksa mengerjakan Ujian Nasional (unas) 2014, di rumah tahanan (rutan) karena tersangkut kasus pencurian, Senin (14/4/2014).
Kedua siswa tersebut adalah MW siswa SMK dan SH siswa kelas tiga SMA, di Kecamatan Suboh.
MW dan SH mengerjakan soal ujian di ruang Informasi Sistem Database Pemasyarakatan (SDP) Rutan Situbondo.
Mereka diawasi dua orang pengawas dari Universitas Negeri Jember (Unej), dua polisi dan satu orang pengawas sekolah.
Kepala Satuan Pengamanan Rutan Situbondo Andre Setiawan mengatakan, siswa yang menjadi warga binaan di Rutan Situbondo tercatat ada lima orang.
Namun, yang mengikuti unas hanya dua orang tahanan.
Menurut Andre, pihaknya tetap memberikan kesempatan kepada warga binaannya untuk bisa mengikuti ujian sekolah.
"Ya, kami akan memfasilitasi agar mereka bisa mengikuti ujian," kata Andre kepada Surya Online, Senin (14/4/2014).
Pengawas ujian sekolah Noer Syahbana menuturkan, untuk hari pertama, materi ujian SMK hanya pelajaran Bahasa Indoensia.
Sedangkan ujian untuk siswa SMA, berupa mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Biologi.
"Ujian dimulai sejak pukul 07.30 dan akan berakhir sekitar jam 12 siang," kata Noer Syahbana.
Menurutnya, kendala yang dihadapi siswa yang mendekam di tahanan, tidak bisa mempersiapkan diri karena tidak ada kesempatan untuk belajar selama di tahanan.
"Mau belajar gimana, semua buku pelajarannya ada di rumahnya," ujarnya.