Laporan Wartawan Tribun Bali, Ni Made Dwi Purnami
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR -Tarzan (47) seorang Polisi Hutan yang beralamat di Kampung Air, Kelurahan Labuan Bajo, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat harus mendapatkan perawatan yang intensif di RSUP Sanglah karena mengalami luka robek yang cukup parah di betis sebelah kanannya akibat gigitan Komodo. Ia tiba di IRD RSUP Sanglah sekitar pukul 15.10 WIta. Istrinya Siti Nur (45) dengan setia mendampinginya.
Sebuah ambulans kesehatan pelabuhan Denpasar melesat dan berhenti tepat di depan ruang IRD RSUP Sanglah. Sesaat kemudian pintu belakang dibuka. Turunlah seorang laki-laki dan 2 orang perempuan. Laki -laki itu merupakan seorang perawat dari puskesmas Labuan Bajo yang ditugaskan menjaga Tarzan selama dalam perjalanan. Dan satu dari perempuan itu adalah istri dari Tarzan.
Ketika pintu ambulans belakang dibuka terlihat Tarzan sudah terbaring lemah tak berdaya dengan mata yang terpejam di atas sebuah bed yang berwarna biru muda. Kaki kanannya sudah dibalut dengan perban berwarna putih.
Ketika petugas IRD hendak memindahkannya ke bed RSUP Sanglah, Ia tiba-tiba menjerit kesakitan ketika petugas memegang kakinya. " Aduh sakit sekali, tolong ," ujarnya dari atas bed.
Beberapa saat kemudian Ia pun berhasil dipindahkan ke sebuah bed berwarna putih milik RSUP Sanglah. Dia pun langsung dilarikan ke IRD. Tarzan diserang komodo pada Minggu (20/4/2014) sekitar pukul 06.30 wita bertempat di Pos Jagawana Loh Baru sebelah selatan Pulau Rinca, kawasan Taman Nasional Komodo.
Kejadian berawal ketika Ia melakukan tugas rutinnya yaitu memberi makan rusa dengan menggunakan sebuah ember yang berisi nasi di sekitar pos di Loh Baru di sebelah selatan Pulau Rinca Kawasan Balai Taman Nasional Komodo. Tanpa disadarinya tiba-tiba datang seekor komodo berukuran sedang langsung menyambar dan menggigit betis kanannya. Gigitan komodo tersebut menancap di kakinya sekitar 3 sampai 5 menit. Sehingga darah mengucur deras dari lukanya bahkan darah yang keluar mencapai 2000 cc.
Serangan komodo tersebut membuatnya terjatuh dan Ia pun berusaha memukul binatang tersebut menggunakan ember. Kemudian komodo tersebut pergi dan korban berjalan menaiki tangga pos untuk meminta bantuan. Kemudian adiknya yang bernama Gunardi (25) yang tengah mencuci piring datang membantu Tarzan. Dengan menggunakan speed boat, Tarzan langsung dibawa ke Labuan Bajo.
Selanjutnya korban dibawa ke Puskesmas Labuan Bajo. Karena di Puskesmas tersebut tidak ada dokter bedah, maka sekitar pukul 12.30 ia diterbangkan ke Bali dengan menggunakan pesawat. Ia tiba di Bandara Ngurah Rai sekitar pukuk 14.00, kemudian langsung di bawa ke RSUP Sanglah Denpasar.
Siti Nur,sang istri mengatakan ini adalah pertama kalinya Tarzan diserang komodo, selama bekerja menjadi Polisi Hutan sejak tahun 87. "Bapak sudah hampir 27 tahun bekerja sebagai polisi hutan, bahkan hampir tiap hari melakukan pekerjaan yang sama tapi tidak pernah kejadian sampai seperti ini," tuturnya.
Ia juga terlihat sangat khawatir pada keadaan suaminya. Selama di IRD ia selalu setia menemani Tarzan bahkan sambil memijit kepala suaminya. Dia cuma berharap agar suaminya bisa cepat sembuh dan kembali normal serta bisa beraktifitas seperti sedia kala.
Sementara itu, Kelana seorang perawat Puskesmas yang mendampingi Tarzan dari Labuan Bajo mengatakan, sudah dilakukan sterilisasi dan suntikan antibiotik untuk memberi pertolongan pada Tarzan. Pada lukanya juga sudah dilakukan penjahitan guna menghentikan pendarahannya untuk sementara.
"Kita sudah tangani di Labuan Bajo,lukanya juga sudah kita jahit, tapi karena tendonnya putus maka harus direkonstruksi ulang lagi. Sedangkan di Puskesmas di sana tidak ada dokter bedah jadi diputuskan untuk dibawa ke RSUP Sanglah. Dia juga sempat mengalami penurunan kesadaran,"ungkap pria berusia 30 tahun tersebut. Hingga pukul 16.00 wita, Tarzan masih dirawat di IRD RSUP Sanglah. Rencananya akan dilakukan operasi untuk memperbaiki uratnya yang putus.