TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Polda Sulselbar mengerahkan 2.000 personel untuk mengamankan peringatan hari buruh (May Day), Kamis (1/5/2014). Adapun personel yang dikerahkan berasal dari Satuan Brimob, Sabhara, dan jajaran Polrestabes Makassar.
"Tentunya kami akan lakukan pengamanan. Itu termasuk salah satu yang kami antisipasi guna menciptakan suasana yang kondusif. Jadi kami terjunkan 2.000 personel dan kami upayakan secara pendekatan," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulselbar, Komisaris Besar Endi Sutendi, Rabu (30/4/2014).
Endi mengatakan kepolisian akan mengawal aksi buruh yang rencananya akan berlangsung besar-besaran di Makassar. Pengamanan akan dilakukan secara terbuka dan tertutup. Dia mengimbau para buruh tak melakukan aksi anarkistis seperti memblokade jalan selama berunjuk rasa.
Bila ada tindakan anarkistis, Endi mengatakan personel kepolisian sudah diperintahkan untuk bertindak tagas.
"Kita tidak mengharapkan hal itu terjadi karena akan mengganggu kelancaran berlalu lintas termasuk kamtibmas," kata mantan Wakapolrestabes Makassar ini.
Sementara itu, Kepala Polrestabes Makassar, Komisaris Besar Fery Abraham berharap para buruh memberitahukan agenda aksi mereka ke kepolisian. Di sela gelar pasukan di Lapangan Karebosi, Rabu, Fery mengatakan ketiadaan pemberitahuan bisa berakibat teguran untuk koordinator aksi.
Sejauh ini Fery mengatakan informasi yang sudah diterima kepolisian mengatakan aksi buruh akan berpusat di bawah jembatan layang Makassar. Menurut informasi yang sama, peringatan Hari Buruh Sedunia di Sulselbar akan terpusat di Kota Makassar.
Dari data yang diterima polisi dari berbagai sumber, diperkirakan aksi buruh di kota ini akan melibatkan sekitar 20.000 orang. Peserta aksi berasal dari beragam organisasi buruh, seperti Serikat Buruh Sejahtera Indonesia, Serikat Nasional, Serikat Pekerja Indonesia, dan Serikat Buruh Nusantara.