Laporan wartawan Tribunpekanbaru.com / Mayonal Putra
TRIBUNNEWS.COM. DUMAI - Communications Specialist PT. Chevron Pacifik Indonesia (CPI) Indrika Eko Sriyatini menyampaikan permintaan maafnya kepada wartawan, terkait terjadinya miskomunikasi antara karyawan Chevron dengan wartawan Jumat (9/5/14) lalu.
"Kami benar-benar minta maaf kepada media atas kejadian itu. Kami menyesali hal tersebut terjadi," ujar Indri, panggilan akrabnya kepada Tribunpekanbaru.com, Minggu (11/5/14) siang.
Kejadian tersebut bermula ketika sejumlah wartawan melakukan peliputan mediasi perselisihan kerja antara PT. Tourishima Guna Engineering (TGE) subkontraktor PT CPI Dumai di kantor Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota Dumai.
Dikatakannya, Chevron sangat menghargai wartawan dalam melaksanakan tugas jurnalistiknya. Karyawan PT CPI yang sempat membentak wartawan serta menyuruh agar rekaman dihapus adalah Hery Mada Paskah. Sebab, Hery belum terbiasa berhadapan dengan wartawan selama ini. Sehingga, ketika permasalahan subkontrak Chevron diliput wartawan, Hery gugup sehingga ia membentak wartawan.
"Sebenarnya dia (Hery) bukan arogan, hanya saja semacam demam panggung menghadapi wartawan. Ketika kamera mengarah kepadanya ia panik, lalu membentak wartawan," kata perempuan berkerudung itu.
Ia juga meminta agar awak media tidak sungkan menghubungi pihaknya bila terjadi lagi hal serupa. Karena, Chevron akan memberikan konfirmasi terkait semua permasalahan atau hal-hal yang bermuatan informasi publik kepada media. Sehingga, satu pemberitaan tentang Chevron bisa lebih berimbang (cover both side).
"Selama ini kami tidak tertutup kepada media. Bahkan, kami merasa media sudah menjadi mitra kerja yang sangat dekat dengan kami," ulas wanita berkaca mata itu. (*)