Laporan Wartawan Tribun Timur: Hajrah
TRIBUNNEWS.COM. MAKASSAR- Suku bunga kredit di sejumlah perbankan kembali naik. Kondisi ini ditemui dibeberapa segmen mulai dari kredit korporasi, KPR, ritel, hingga komersil.
Bankir mengaku terpaksa melakukan penyesuaian kenaikan suku bunga mengingat biaya dana semakin tinggi menyusul naiknya suku bunga simpanan atau deposito.
CEO BNI Wilayah Makassar, Mucharrom mengatakan, pihaknya terpaksa menaikkan rate suku bunga demi mengimbangin tarif bunga dana yang merangkak naik.
Kenaikan bunga yang dipatok perseroan ini berkisar 0,5-0,75 persen untuk seluruh segmen kredit mulai dari komersil, SME, hingga konsumer yang meliputi KPR.
Ia mencontohkan untuk suku bunga KPR yang berada dikisaran 12 persen naik menjadi 13 persen dan disesuaikan dengan pembiayaannya.
Sama halnya di kredit komersil yang mengalami kenaikan dari 12 persen menjadi 13 persen.
Mucharrom mengakui bahwa besaran kenaikan suku bunga telah disesuaikan dengan risiko sehingga tidak akan mengganggu pola bisnis apalagi kenaikan tersebut masih dinilai wajar.
Senada pimpinan cabang Bank BJB Makassar, Iwan Gartiwa Dewantara mengungkapkan bahwa pihaknya terpaksa mengerek suku bunga kredit demi melakukan efisiensi bisnis dalam pembiayaan.
Pihaknya pun menaikkan suku bunga kredit komersial yang meliputi pembiayaan investasi dan modal kerja dari 13 persen menjadi 14,5 persen.
Kenaikan suku bunga tersebut mulai diberlakukan Juni ini diMakassar.
Kendati demikian Iwan mengatakan bahwa kenaikan suku bunga kredit disegmen korporasi diyakini tidak akan berdampak signifikan sebab diMakassarsendiri fokus pembiayaan masih disektor mikro melalui linked program.