News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Peserta SBMPTN di Jember Dilarang Bawa HP, Jam Tangan dan Bolpoin

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SBMPTN 2014 - Peserta berpikir mengisi soal dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)

TRIBUNNEWS.COM, JEMBER -Pelaksanaan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) berlangsung mulai hari ini di seluruh wilayah Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia.

Universitas Jember (Unej) sebagai panitia lokal 58 Jember, mengantisipasi praktik perjokian dengan memperketat pengawasan terhadap peserta yang mengikuti ujian tulis Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di kampus setempat, Selasa (17/6/2014).

"Peserta hanya diperbolehkan membawa benda yang hanya dibutuhkan selama pelaksanaan ujian tulis seperti pensil, penghapus, dan rautan, sedangkan handphone, jam tangan, dan bolpoin tidak diperbolehkan dibawa masuk ke dalam ruangan," kata Ketua Pelaksana Harian SBMPTN Unej, dr Khaerudin M.Kes.

Sebanyak 10.772 peserta mengikuti ujian tulis SBMPTN Unej yang tersebar di 419 ruangan.

Jumlah pengawas yang dilibatkan dalam tes tulis tersebut sebanyak 1.181 pengawas yang terdiri dari dosen dan karyawan Unej, serta guru yang sekolahnya digunakan dalam ujian tulis SBMPTN tersebut.
   
Menurut dia, panitia sudah memberikan pembekalan kepada seluruh pengawas, agar dalam pelaksanaan ujian nanti bisa bertugas lebih maksimal dan mencegah terjadinya kemungkinan kecurangan, serta praktek perjokian.
 
"Kami sudah memberikan trik-trik khusus kepada pengawas untuk mempersempit ruang gerak peserta melakukan kecurangan, sehingga mereka bisa mengetahui peserta SBMPTN yang melakukan perjokian atau berbuat curang dalam mengikuti ujian tulis," tuturnya.
 
Pengawas, lanjut dia, juga harus mengenali sikap mencurigakan peserta dan beberapa produk elektronik yang bisa menjadi alat pengintai yang dilengkapi dengan kamera tersembunyi.
   
"Perangkat itu bisa berupa kacamata, bolpoin, jam tangan, dan beberapa aksesoris yang biasanya dikenakan di baju peserta, sehingga pengawas sudah kami imbau untuk memantau gerak-gerik peserta yang mencurigakan sebagai upaya untuk mengantisipasi perjokian," paparnya.
   
Pengawas juga harus teliti dalam mencocokkan peserta dengan foto pada tanda peserta karena setiap ruangan ada album peserta yang ikut ujian tulis dan tempat duduk peserta juga diacak tim teknologi informasi Universitas Jember.

"Biasanya perjokian dimulai pada saat peserta mendaftar secara bersamaan, sehingga panitia mengacak tempat duduk peserta untuk mencegah terjadinya perjokian yang sering muncul pada saat pelaksanaan tes tulis SBMPTN," katanya.  (ant)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini