News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rasa Setahun Gatot-Erry Berkuasa di Sumut Berakhir dengan Bentrokkan

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi


TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Personel Satpol PP Pemprov Sumut dari rekrutan alih daya (outsourcing) bentrok dengan mahasiswa yang berunjukrasa memperingati setahun masa jabatan Gubernur Gatot Pujo Nugroho dan Wakil Gubernur Tengku Erry Nuradi, Selasa (17/6).

Bahkan Satpol PP yang dikontrak dari PT Delta Mitra Masyarakat itu, disebut-sebut menjadikan pengunjuk rasa dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Sumut dan Himpunan Mahasiswa Alwasliyah Sumut sebagai bahan simulasi.

Kecurigaan ini muncul akibat Satpol PP alih daya ini tengah menjalani masa orientasi dan baru mendapat jadwal penempatan tugas, Rabu (18/6), hari ini.

Pengurus Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Sumut dan Himpunan Mahasiswa Alwasliyah Sumut berencana melaporkan pemukulan oleh Satpol PP Pemprov Sumut ke polisi.

Sekum Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Sumut Budi Setiawan Siregar yang juga merupakan koordinator aksi mengatakan, lima temannya dipukul oleh Satpol PP yang tiba-tiba menyerbu mereka, saat rekannya menurunkan bendera setengah tiang di lapangan upacara Kantor Gubernur Sumut.

"Ada yang kakinya berdarah dan celananya koyak. Kami juga punya foto seorang kawan kami yang kepalanya dipukul," ujarnya.

Kepala Satpol PP Pemprov Sumut Zulkifli Taufik membantah anak buahnya menjadikan aksi demonstran memperingati satu tahun Gubernur Gatot Pujo Nugroho, sebagai simulasi latihan untuk personel Satpol PP yang baru.

 "Ah, nggak benar itu. Kalau semua isu harus saya klarifikasi capeklah saya," kata Zulkifli.

Ia membantah ada instruksi memukul para demonstran. Menurutnya, anak buahnya maju karena ingin menghentikan aksi penurunan bendera.
"Kalau ada yang dipukul tadi, saya tidak melihat."

Pantauan Tribun, puluhan mahasiswa dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Sumut dan Himpunan Mahasiswa Alwasliyah Sumut masuk ke halaman kantor gubernur dan membacakan tuntutannya di depan pintu masuk, pukul 12.00.

Mereka ingin berjumpa dengan Gatot dan menolak hanya ditanggapi oleh Kepala Biro Keuangan.

Sekitar pukul 12.30, sekitar seratus Satpol PP yang dikontrak dari PT Delta Mitra Masyarakat tiba dan berbaris di depan pintu masuk.

Para pengunjukrasa pun mundur ke tengah lapangan upacara sambil menyanyikan mars-mars. Mereka juga memplesetkan Lima Perintah Harian Gubernur Sumut yang terpampang di depan mereka.

"Bapak Gatot "gagal total" takut menjumpai mahasiswa," kata mereka. Dalam pernyataan sikapnya, para pengunjukarasa menilai Gatot gagal membawa Sumut sebagai provinsi yang berpengaruh di kancah nasional.

Mereka menilai indikasi kegagalan Gatot sebagai Gubernur adalah meningkatnya jumlah penduduk miskin di Sumut sebanyak 51.600 orang dari 1.339.200 orang pada Maret 2013 menjadi 1.390.800 pada September 2013.

Selain itu mereka juga menyebutkan kejadian kas anggaran kosong yang tidak sesuai dengan kekayaan alam Sumut.

"Kami meminta gubernur Sumut Bapak Gatot Pujo Nugroho agar segera merealisasikan janji-janji kampanyenya," kata  orator.
Sambil terus bernyanyi, beberapa orang pengunjukrasa pun mulai menurunkan bendera. Tindakan ini mulai memancing  reaksi Satpol PP.

Seorang petinggi Satpol mendekati tiang bendera yang dikerumuni mahasiswa. Petugas polisi pun melakukan pendekatan. Namun, mahasiswa tetap berkeras menurunkan bendera sampai setengah tiang.

Petugas Satpol PP yang mendekati bendera pun semakin banyak. Bentrokan tak terelakkan karena para mahasiswa berkeras. Tiba-tiba dari arah barisan petugas Satpol PP terdengar teriakan.

Ratusan petugas Satpol PP baru melompat dan mengejar para demonstran yang sebagian besar langsung kabur menghindari amukan.

Beberapa mahasiswa berhasil ditarik oleh Satpol PP dan mereka pun saling memukul dan menendang. Sebagian lainnya lari terbirit-birit ke arah depan sebelum akhirnya kembali lagi.

Zulkifli menjelaskan, puluhan demonstran awalnya menggoyang-goyang gerbang kantor gubernur. Gembok pun lepas dan akhirnya  demonstran masuk ke lingkungan kantor Gubernur.

"Jumlah keamanan di gerbang tidak mencukupi jadi mereka pun masuk."

Pengunjukrasa yang mengkritik satu tahun kepemimpinan Gubernur Gatot Pujo Nugroho ini juga menuntut Zulkifli dipecat karena tidak dapat mengatur anak buahnya.

Mereka meninggalkan kantor Gubernur setelah dijanjikan oleh Kasatpol PP akan dipertemukan dengan Gubernur Gatot dalam waktu dekat. Petugas Satpol PP yang mengamati dari dekat pintu depan gedung memberikan aplaus mengiringi kepulangan para demonstran.

Gatot dan Erry dilantik Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi  dalam rapat paripurna DPRD Sumut, 17 Juli 2013. Gatot-Erry menang dalam Pilkada Sumut 7 Maret 2013 dengan menyisihkan pasangan Gus Irawan Pasaribu-Soekirman, Effendi MS Simbolon-Djumiran Abdi, Chaeruman Harahap-Fadly Nurzal, dan Amri Tambunan-RE Nainggolan.

Sebelumnya, Gatot sudah dilantik Mendagri menjadi Gubernur Ke-17 Sumut pada 9 Maret 2013, yakni menggantikan Syamsul Arifin yang divonis MA melakukan tipikor.  

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menambah tenaga Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dengan mengontrak 114 orang dari perusahaan alih-daya (outsourcing).

Bendahara Satpol PP Sumut Benhard Sigalingging mengatakan, personil tetap Satpol PP Pemprov Sumut hanya berjumlah 29 orang.

Padahal untuk ukuran Pemprov Sumut, setidaknya harus memiliki 250-500 petugas Satpol PP. Untuk menutupi kekurangan tenaga, selama ini Satpol PP merekrut 84 pegawai Biro Umum Pemprov.

"Tapi itu kan tidak permanen. Jadi kami melakukan pengadaan tenaga Satpol PP. Karena saat ini belum boleh mengangkat pegawai honorer, maka kami mengadakan dari outsourcing. Penyedianya, PT Delta Mitra Masyarakat," katanya di Kantor Gubernur, Senin (16/6).

Personel Satpol PP kontrak ini mulai bertugas Rabu (18/6). Saat ini mereka sedang menjalani orientasi dan pembekalan.

"Mereka nantinya akan bertugas sebagai piket jaga di kantor Gubernur, rumah dinas Guburnur, rumah dinas wakil gubernur, dan sekda. Sebagian akan dipilih sebagai pasukan dalmas (pengendali massa)."(ton)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini