TRIBUNNEWS.COM. LOMBOK - Ribuan umat Islam di Praya, Lombok Tengah, NTB, mendoakan Pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla meraih kemenangan pada pilpres 9 juli mendatang. Acara doa bersama itu digelar dengan paketan Tabliq Akbar di desa Aik Mual, Praya, Lombok Tengah, Minggu (29/06/2014).
Doa bersama dipimpin Tuan Guru Makmur, dihadiri sejumlah tokoh nasional, antaralain mantan ketua umum PBNU KH Hasyim Muzadi, juru bicara Joko Widodo-Jusuf Kalla Khofifah Indar Parawansa, Nyai Mutammimah Hasyim, Nyai Juwariah Fawaid, dan puluhan tokoh masyarakat setempat.
Sebelumnya, di Lombok Tengah, puluhan ribu warga Nahdatul Wathan Diniyah Islamiah, juga mendeklarasikan dukungan kepada pasangan nomor urut 2, Jokowi-JK untuk memenangi Pilpres 9 Juli mendatang. Acara ini juga dihadiri KH Hasyim Muzadi.
Khofifah Indar Parawansa melihat tren suara pasangan nomor urut 2 semakin meningkat. Karena itulah, ia meyakini kemenangan sudah di depan mata. Meski demikian, Khofifah tak memasang target kemenangan tertentu.
"Tak mamasang target menang berapa persen. Yang penting menang. Tren suara Pak Joko Widodo-Pak Jusuf Kalla terus menanjak naik. Kemangan itu sudah dekat," katanya.
Khofifah mengatakan, pihaknya meminta tim dan relawan Jokowi-JK mewaspadai adanya cara kecurangan yang bisa menodai demokrasi diIndonesia. "Cara curang itu bisa dilakukan oleh pihak penyelenggara pemilu sendiri. Makanya pengamanan suara perlu dilakukan," kata menteri pemberdayaan perempuan era Gus Dur ini.
Khofifah yang punya jaringan kuat hingga level nasional mengakui bahwa kini sudah ada pihak yang mulai membayar suara rakyat. "Di Surabaya ada laporan sudah ada yang kasih uang muka 50 ribu rupiah per suara.Adapula guru sekolah dapat kirimansuratyang isinya ada uangnya," ujarnya.