TRIBUNNEWS.COM,PASURUAN - Hari Rabu (2/7) pagi itu mungkin menjadi hari yang bakal tidak akan terlupakan oleh Yudi Utomo (55).
Pagi itu, di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Sentul, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, anak bungsu kesayangannya Bharada Rizki Dwi Wicaksono (20) dimakamkan secara militer.
Kedua mata Yudi tampak berkaca-kaca saat mendengar suara tembakan salvo ditembakkan sejumlah anggota brimob ke atas udara.
Seolah tidak tega, Yudi memilih untuk menyaksikan dari kejauhan saat jenazah anaknya dimasukan ke dalam liang lahat.
Di mata Yudi, Rizki adalah anak yang manja dan lucu. Rizki yang sudah ia tinggal merantau ke Kalimantan sejak masih kecil, selalu mematuhi nasehatnya.
Rizki juga dikenal suka bergaul dan mempunyai banyak teman.
"Kalau saya telpon dia selalu bilang siyap ndan, siyap ndan, sambil bergurau. Saya selalu menasehati, hati-hati kalau kerja jauh dari rumah. Orang bisa selamat itu dari menjaga mulut dan sikapnya. Siyap ndan-siyap ndan, kata dia," terangnya, saat ditemui di pemakaman.
Ayah dua orang anak ini menuturkan, sebelum peristiwa nahas itu, Rizki sempat menelponnya dan mengabari jika dirinya telah mendapatkan cuti satu minggu.
Saat itu, lanjutnya, Rizki memaksa agar ia dan istrinya Riana (46) agar lekas pulang ke Pasuruan, supaya dapat bertemu dengan dirinya.
"Saya rencananya mau pulang tanggal 10. Tapi dia memaksa tanggal 2 atau tanggal 3. Kalau pulang tanggal 10 nanti nggak bisa ketemu saya," kata Yudi menirukan ucapan anaknya saat itu.