Laporan Wartawan Tribun Timur, Arny
TRIBUNNEWS.COM,MAKASSAR--Kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) kini mulai memberi dampak di tengah masyarakat.
Selain keluhan dari ibu rumah tangga, kini juga datang dari pengelola rumah makan atau restoran.
Restoran Mie Naga di Jl Sultan Alauddin misalnya, pihaknya memprediksikan akan ada kenaikan harga makanan maksimal Rp 3.000 per porsi. Dimana makanan dijual mulai Rp 12 ribu-Rp 39 ribu per posris bisa naik di kisaran Rp 15 ribu-Rp 45 ribu per porsi.
"Sekarang memang belum terasa. Tapi kalau kalau dihitung kalkulasi pembayaran listrik setiap bulannya bisa saja menghabiskan keuntungan yang diperoleh sebelumnya," kata pengelola, Chesna, Selasa (1/7/2014).
Dia menjelaskan, setiap harinya mesin pendingin mie, pemanas air melunakkan mie, serta masak nasi masih menggunakan tenaga listrik.
"Dan pemakaian listrik kami biasanya non stop dari pagi sampai malam," katanya.
Senada, pengelola Resotan Rezki Jl Penghibur Makassar, Andi Muliyani, mengaku kaget dan baru tahu tentang rencana kenaikan tersebut.
"Saya tidak tahu apa apa tentang listrik mau naik lagi. Tapi yang pasti kalau memang biaya listrik naik kami harus sesuaikan harga juga karena selama ini harga bahanbakujuga sudah mulai naik," katanya.
Pihaknya menawarkan penjualan nasi kuning, nasi campur dan sup.
"Semuanya menggunakan bahanbakuyang mahal. Apalagi beras," tambahnya.
Terakhir restoran Western di Jl Hertasning, mengaku mempertimbangkan kenaikan harga.
"Paling tidak kami akan kurangi porsi karena kalau mau naikkan harga biasanya pelanggan lari," kata pengelola, Husna Ghalib. (nie)