TRIBUNNEWS.COM,BANTUL - Delapan kali jatah kunjungan kerja (Kunker) untuk anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bantul pada tahun 2014 hanya habis dalam waktu setengah tahun.
Padahal biasanya, jatah kunker itu habis dalam waktu satu tahun.
Helmi Jamharis, Sekretaris Dewan (Sekwan) Bantul tak mengetahui secara pasti apakah hal ini berkaitan dengan masa jabatan anggota dewan periode 2009-2014 yang akan habis pada 13 Agustus mendatang.
Ia juga tak mempermasalahkan jika jatah Kunker sudah habis karena untuk anggota dewan baru masih bisa dianggarkan.
"Bila memang anggota dewan yang baru membutuhkan Kunker tentu akan dianggarkan lagi. Nanti penganggarannya melalui rapat komisi saat perubahan anggaran," kata Helmi di ruang kerjanya, Jumat (4/7/2014).
Mulai Rabu sore (2/7) hingga Sabtu (5/7), Panitia Khusus (Pansus) DPRD Bantul melakukan Kunker ke Lampung dan Balikpapan.
Kepergian mereka ke dua daerah tersebut untuk memperdalam materi pembuatan empat Rancangan Peraturan Daerah (Raperda).
Hanya tiga orang yang tidak mengikuti Kunker kali ini yakni Agung Wisda, Agus Aswir dan Jupriyanto.
Sementara 42 orang lainnya turut serta dalam Kunker tersebut.
"Juli sampai Agustus masih akan ada tiga kali Kunker. Nanti sebelum lebaran Badan Legislasi (Banleg) dan Badan Kehormatan (BK) juga akan melakukan Kunker. Kemudian Bulan Agustus, Badan Anggaran (Banggar) dan Badan Musyawarah (Banmus) yang akan kunker," ujarnya.
Helmi memprediksi, anggota dewan baru tidak akan sempat melakukan Kunker pada tahun 2014 ini.
Mereka harus mengikuti orientasi sebagai anggota dewan baru di Pemda DIY, serta menunggu pembentukan alat kelengkapan dewan (Alkad) dan penyusunan tata tertib.
Terpisah, Bibit Rustanto, calon legislatif (Caleg) terpilih dari Partai Nasdem tak bersedia berkomentar soal jatah Kunker yang habis dalam waktu setengah tahun. Ia mengaku akan beradaptasi terlebih dahulu dengan iklim kerja di DPRD Bantul.
"Wah saya belum berpikir soal kehabisan jatah Kunker atau tidak. Dari teman-teman yang baru terpilih juga belum pernah membahas soal itu," tutur Bibit.