Laporan Tribun Jateng, Hermawan Endra Wijonarko
TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN - Sejak 18 Juli hingga H-3 Lebaran, Jembatan Comal di Pemalang tak bisa dilalui kendaraan, alias ditutup total. Oleh karena itu sangat dibutuhkan jalur alternatif supaya lalulintas tetap bisa tak terhenti. Sabtu (19/7) sekarang ini masih terjadi kemacetan panjang lebih dari 2 kilometer di jalur pantura.
Kasatlantas Polres Pekalongan Kota, AKP Pranata, mengalihkan arus lalulintas untuk kendaraan roda empat maupun sepeda motor dari arah Semarang menuju Jakarta melalui Kabupaten Pekalongan.
"Kami alihkan mobil pribadi, motor atau maksimal truk engkel yang menuju Jakarta melalui Kelurahan Buaran (Kota Pekalongan) terus ke selatan, melalui Sragi (Kabupaten Pekalongan), kemudian Wonopringgo, Kesesi, terus ke arah Comal/Pemalang," katanya.
Kepala Dishubparbud Kota Pekalongan, Doyo Budi, mengatakan, saat ini kendaraan berat diminta untuk berhenti sementara. Sedangkan untuk mobil-mobil pribadi diarahkan melalui Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan. "Truk besar harus balik arah atau berhenti. Untuk kendaraan kecil kita alihkan ke Kajen, Kesesi, kemudian mengambil arah kiri melalui Kecamatan Taman Pemalang," ungkapnya.
Sedangkan Kasatlantas Polres Pekalongan, AKP Ari Prasetyawan, menghimbau bagi pengguna jalan yang sudah terlanjur masuk jalur pantura Wiradesa, Kabupaten Pekalongan dapat mengambil jalur alternatif melalui Pos Polisi Sipait ke kiri, atau Pos Polisi Gumawang (Pasar Wiradesa) ke kiri.
"Pos Sipait ke selatan-Siwalan-Sragi-Bojong-Kajen-Kesesi dan masuk arah Pemalang. Atau melalui Pos Polisi Pasar Wiradesa-Bojong-Kesesi-Sragi-Bodeh-Comal-pantura Pemalang," jelasnya.
Namun jalur tersebut tidak bisa dilalui oleh kendaraan besar. Sehingga yang hanya diperbolehkan melintas melalui Kesesi hanya mobil dan sepeda motor.
"Jalur itu sempit, sehingga tidak bisa dilalui oleh kendaraan besar. Yang boleh melintas hanya mobil dan motor. Maksimal truk engkel, itupun kalau keadaan mendesak," katanya. (*)