Ini berarti kuota mahasiswa bidik misi UIN MAliki yang semula jumlahnya mencapai 130 mahasiswa, kini menjadi 117 mahasiswa saja.
Ia menambahkan para mahasiswa asal Papua ini juga wajib mengikuti seluruh aturan mahasiswa baru di UIN Maliki. Aturan tersebut adalah kewajiban untuk tinggal di asrama
Selama setahun, serta kewajiban mengikuti bimbingan rohani selama masa tinggal di asrama tersebut.
Selain kedatangan 13 mahasiswa asal Papua ini, Kini UIN Maliki Malang juga ditunjuk sebagai kampus jujukan calon mahasiswa dari Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan, bersama 12 kampus besar lainnya, seperti Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, atau Universitas Diponegoro.
Kendati demikian, berapa jumlah mahasiswa yang berasal dari LPDP di UIN Maliki sampai saat ini belum bisa diketahui karena proses pendaftaran masih berlangsung.
“LPDP ini hamper sama dengan Afirmasi mahasiswa Papua. Progam ini juga dititik beratkan bagi calon mahasiswa di kawasan Indonesia Timur, namun pembiayaannya langsung dari LPDP bukan dari Bidik Misi,” kata Agus.