TRIBUNNEWS.COM,MADIUN - Ratusan petani asal 4 wilayah kabupaten dan kota Madiun, Jawa Timur sibuk mengantre Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar bersubsidi di SPBU Desa Nglames, Kecamatan/Kabupaten Madiun.
Mereka antre solar bukan hanya disebabkan untuk mengairi lahan pertanian.
Akan tetapi, juga diduga disebabkan panic buying (kepanikan) lantaran adanya pembatasan pembelian solar.
Para petani itu, berasal dari Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Kabupaten Ngawi serta Kabupaten Magetan. Mereka antre di 2 mesin pompa SPBU Nglames.
Sedangkan banyaknya antrean menyebabkan sejumlah petugas Polsek Nglames berjaga-jaga di lokasi antrean itu.
Salah seorang pengantre, Ny Sulasmi (42) warga Desa Jajar, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan mengaku terpaksa mengantre solar di SPBU Nglames.
Hal ini lantaran kesibukannya selain sebagai petani juga sebagai pencari barang rongsokan di sekitar Nglames.
"Sekalian antre, wong saya beli 70 liter juga diperbolehkan. Meski diharuskan membuat surat pengantar dari desa kami sanggup memberikan. Wong kemarin mau beli di SPBU sekitar rumah saya tak kebagian," terangnya kepada Surya(Tribunnews.com Network), Rabu (6/8/2014).
Hal yang sama disampaikan pengantre solar lainnya, Jumali (46) warga asal Kelurahan Kanigoro, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun. Dirinya antre solar untuk menghidupi mesin pompa diesel lahan pertaniannya.
"Kalau nggak beli solar, lahan pertanian saya tak bisa diairi wong membutuhkan diesel untuk mengairi lahan pertanian," pungkasnya.
Sementara antrean panjang dan mengular para petani yang rata-rata membawa 2 sampai 3 jeriken bukan hanya terjadi di SPBU Nglames.
Akan tetapi juga terjadi di SPBU Balerejo dan SPBU Mlilir, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun. Di SPBU Mlilir antrean sampai mengular diluar SPBU JL Raya Madiun - Ponorogo.