News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

31 Pastur Berbagai Negara Ikuti Diskusi di UINSA Surabaya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Komunitas Sunda Wiwitan beserta sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh agama yang tergabung dalam Gerakan Moral Rekonsiliasi Indonesia (GMRI) menyampaikan pernyataan sikap di Tugu Proklamasi Jakarta Pusat, Selasa (15/7/2014). Para tokoh masyarakat dan agama ini menyerukan agar masyarakat tidak mudah terprovokasi terkait perkembangan pemilihan presiden serta menjaga kerukunan dan perdamaian diantara masyarakat. (wartakota/Henry Lopulalan)

TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Sekitar 31 pastur dari berbagai negara melakukan dialog di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Rabu (13/8/2014) pagi.

Mereka berkumpul untuk berdiskusi tentang perdamaian antarumat beragama.

Dalam diskusi ini, para pastur yang hadir di antaranya berasal dari Argentina, Pakistan, India, Kanada, Amerika, dan Indonesia.

Para pastur ini tergabung dalam Justice, Peace and Care of Creation (JPCC) dan
Journees Romaines Dominicaines (JRD).

Sebelum diskusi berlangsung, Rektor UINSA Prof Dr Abdul A'la dalam sambutannya mengatakan, Indonesia memiliki komitmen untuk menegakkan keadilan dan perdamaian antarumat beragama.

Di hadapan para pastur itu, A'la memaparkan tentang hubungan antarumat beragama di Indonesia.

Di negeri ini, kata A'la, Islam menjunjung tinggi perdamaian. Itu tersembul dalam corak Islam Indonesia yang memadukan antara nilai-nila Islam dengan tradisi dan budaya lokal.

Islam damai di Indonesia, salah satunya disebarkan oleh Wali Songo, penyebar Islam di Jawa.

Wali Songo menggabungkan nilai-nilai Islam dengan budaya lokal sehingga bisa diterima secara sukarela dan damai.

"Contohnya Sunan Kalijaga yang memanfaatkan budaya lokal yakni wayang dalam menyebarkan Islam," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini