TRIBUNNEWS.COM,YOGYA - Potensi wabah ebola di tanah suci ternyata tak menyurutkan niat para calon jamaah haji DIY untuk berangkat ke sana.
Seorang calon jamaah haji asal DIY, Neni Ridarineni mengaku sudah bertekad untuk menjalankan ibadah haji apapun risikonya.
"Kemarin ada penyebaran MERS-COV, sekarang kabarnya ada ebola. Ya insyallah tetap berangkat," ujar Neni kepada Tribun Jogja, Selasa (12/8/2014).
Untuk mengantisipasi penularan ebola, Neni banyak mencari informasi terkait penyakit itu sebelum keberangkatannya ke tanah suci.
Sejauh pemahamannya, penularan ebola hanya bisa terjadi bila ada kontak langsung dengan penderita ebola.
Sepanjang bisa menjaga diri, Neni yakin bisa melindungi diri dari ebola.
"Wamenkes RI Ali Gufron juga sudah berpesan yang perting utamakan Pola Hidup Bersih dan Sehat," terang wanita yang aktif di yayasan Bank Mata DIY.
Neni mengaku, tidak ada langkah imunisasi yang diberikan Kemenag untuk megantisipasi ebola.
Yang ada hanyalah imunisasi influenza dan meningitis.
Keduanya merupakan imunisasi wajib yang harus didapatkan masing-masing calon jamaah haji.
Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) DIY Maskul Haji mengatakan, pada tahun ini, DIY memberangkatkan 3.062 calon jemaah haji yang terbagi menjadi 7,5 kloter.
Kesemua kloter dari DIY termasuk dalam gelombang pertama keberangkatan haji Indonesia.
Mereka akan diberangkatkan mulai tanggal 7-9 September 2014.
"Tahun ini merupakan haji akbar," jelas Maskul Haji dijumpai di sela acara syawalan Pemda DIY di Kepatihan, Senin (11/8/2014) malam.
Menurut Maskul, ancaman wabah Ebola yang diduga menyebar hingga Timur Tengah nyatanya tak menyurutkan niat para calon jemaah haji DIY.
"Mereka tetap gembira menyambut ibadah haji, karena kan harus menunggu 5 hingga 6 tahun untuk keberangkatannya," terang Maskul Haji.
Kendati demikian, seluruh calo jemaah haji diminta untuk mewaspadai potensi Ebola. Caranya dengan menjaga daya tahan tubuh masing-masing melalui pengaturan pola makan yang sehat.
Sementara itu, pemerintah Arab Saudi juga sudah menghentikan penerbitan visa bagi calon jemaah haji dari ketiga negara endemis ebola di Afrika yakni Sierra Leone, Guinea dan Liberia.
"Ada ribuan visa yang tidaj diterbitkan untuk negara-negara di Afrika itu," kata Maskul Haji setelah mendapatkan keterangan dari Kementerian Agama RI.