TRIBUNNEWS.COM, GARUT - SEORANG pengawal mobil dari PT TDP, Sandi Apriandi, mengatakan bahwa mobil yang dikawalnya berangkat dari arah Tasikmalaya menuju Bandung.
Namun di Jalan Raya Malangbong, tepatnya di Kampung Ciseupan, mobil dihentikan para perampok.
Kendaraan korban disalip hingga menabrak mobil para pelaku. Setelah itu, para pelaku langsung beraksi dan membawa kabur uang tunai Rp3,5 miliar.
"Kami tidak tahu persis berapa banyak para pelaku. Hanya saja kami, termasuk sopir, sempat dianiaya dan disetrum. Kami tak berdaya melawan. Mereka dengan leluasa membawa kabur uang," kata Sandi.
Menurut Sandi, salah satu rekannya mengalami luka berat bekas pukulan di bagian kepala, sedangkan tiga lainnya hanya luka ringan akibat tersengat setrum di bagian perut dan tangan.
Biasanya, kata Sandi, pengiriman uang dari bank cabang Tasikmalaya disetor ke Bandung dengan menggunakan pengawalan polisi. Namun malam itu pengiriman tak dikawal polisi."Memang biasanya dikawal polisi, tapi malam itu tidak," kata dia.
Kasat Reskrim Polres Garut AKP Dadang Garnadi menyayangkan pihak PT TDP tidak meminta pengawalan petugas polisi.
Empat petugas jasa pengiriman juga tidak dibekali senjata apa pun sehingga sangat mudah dilumpuhkan oleh para pelaku. Padahal, uang yang dibawa terhitung besar, Rp 3,5 miliar.
"Ya, inilah. Sudah tidak ada pengawalan anggota kepolisian, mereka juga tidak membekali diri dengan senjata yang semestinya," kata Dadang. (sam/vvn)