Laporan Wartawan Tribun Timur Uming
TRIBUNNEWS.COM, SUNGGUMINASA - Bank Syariah Gowata yang terletak di Jl. Masjid Raya, Kelurahan Sungguminasa, Kecamatan Somba Opu, dihebohkan dengan hilangnya uang nasabah dari dalam brankas, Kamis (21/8) siang.
Kepala Bagian Marketing Bank Syariah Gowata, Syariful Alam, mengatakan, hilangnya uang dengan nilai kurang lebih Rp 15 juta diduga dilakukan oleh office boy (OB) kantornya.
"Kami curiganya office boy, karena ada saksi mata yang melihat dia datang pagi-pagi ke kantor," papar Syaiful yang enggan menyebutkan nama OB tersebut.
Kejadian ini bermula saat pegawai Bank Syariah Gowata datang kekantor seperti biasanya. Namun hingga pukul 12.00 wita, OB juga belum menampakkan wajahnya. Pihak bank kemudian berinisiatif membuka paksa gembok pagar dan pintu kantor.
Saat memeriksa ke lantai tiga tempat brankas yang juga ruangan direksi, Syariful langsung memeriksa laci tempat penyimpanan kunci brankas.
"Waktu saya periksa laci, kuncinya sudah tidak ada. Brankas juga masih terlihat terkunci. Saya lalu panggil pembuat brankas untuk bisa buka itu brankas. Ketika dibuka kosong," ujarnya.
Kuat dugaan Syariful hilangnya uang belasan juta tersebut dilakukan oleh OB. Sebab hanya OB yang tahu letak kunci brankas. Dan ruang kunci direksi pun dipegang oleh OB. Juga tidak adanya barang ataupun kondisi dalam kantor yang berserakan. (Won)
TRIBUNNEWS.COM, SUNGGUMINASA - Bank Syariah Gowata yang terletak di Jl. Masjid Raya, Kelurahan Sungguminasa, Kecamatan Somba Opu, dihebohkan dengan hilangnya uang nasabah dari dalam brankas, Kamis (21/8) siang.
Kepala Bagian Marketing Bank Syariah Gowata, Syariful Alam, mengatakan, hilangnya uang dengan nilai kurang lebih Rp 15 juta diduga dilakukan oleh office boy (OB) kantornya.
"Kami curiganya office boy, karena ada saksi mata yang melihat dia datang pagi-pagi ke kantor," papar Syaiful yang enggan menyebutkan nama OB tersebut.
Kejadian ini bermula saat pegawai Bank Syariah Gowata datang kekantor seperti biasanya. Namun hingga pukul 12.00 wita, OB juga belum menampakkan wajahnya. Pihak bank kemudian berinisiatif membuka paksa gembok pagar dan pintu kantor.
Saat memeriksa ke lantai tiga tempat brankas yang juga ruangan direksi, Syariful langsung memeriksa laci tempat penyimpanan kunci brankas.
"Waktu saya periksa laci, kuncinya sudah tidak ada. Brankas juga masih terlihat terkunci. Saya lalu panggil pembuat brankas untuk bisa buka itu brankas. Ketika dibuka kosong," ujarnya.
Kuat dugaan Syariful hilangnya uang belasan juta tersebut dilakukan oleh OB. Sebab hanya OB yang tahu letak kunci brankas. Dan ruang kunci direksi pun dipegang oleh OB. Juga tidak adanya barang ataupun kondisi dalam kantor yang berserakan. (Won)