News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perang Tarif Haji Badal

Malaysia pun Ikut Berebut Layanan WNI

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon jamaah haji menaiki pesawat di Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Senin (1/9). Sebanyak 455 jamaah calon haji asal Kota Makassar dan Soppeng yang tergabung dalam kloter satu Embarkasi Hasanuddin Makassar diterbangkan menuju Jeddah, Saudi Arabia untuk menunaikan ibadah haji. tribun timur/muhammad abdiwan

TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Ada KBIH yang menjadikan membuka layanan itu dengan mempromosikan besar-besaran. Pendaftaran dilakukan dengan massal sampai jumlah yang tidak terbatas.

Tapi mayoritas KBIH hanya membuka layanan haji badal secara terbatas. Mereka hanya menerima pendaftar sebatas jumlah pembimbing dan petugas yang dimiliki.

Bagi yang menerima pendaftar secara massal, jurus merekrut banyak orang dari luar KBIH menjadi wajib.

Mereka inilah yang dibayar untuk menjadi pengganti atau badal. Yang mereka rekrut, biasanya para WNI yang bermukim di Makkah.

Tentu saja harus berebut. Sebab jumlah WNI mukimin terbatas. Permintaan haji badal terus meningkat. Apalagi, Malaysia juga ikut berebut layanan WNI mukimin. Baik sebagai guide maupun petugas badal.

“Beberapa tahun belakangan ini kan jumlah mukimin berkurang drastis. Sekitar 100 ribu mukimin secara bertahap kembali ke Tanah Air,” jelas pria yang biasa dipanggil  Rois tersebut.

Rois menambahkan, peluang untuk bisa merekrut petugas badal sangat bergantung pada koneksi.

“Yang pasti jauh-jauh hari sudah harus melakukan perekrutan. Kalau dilakukan secara dadakan, akan kesulitan. Apalagi kalau yang dibutuhkan itu sampai ratusan,” katanya. (idl/ben/day)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini