TRIBUNNEWS.COM, AIRMADIDI - Rendy Rorimpandey (28) satu di antara warga Desa Kawangkoan Jaga I yang tanahnya kena proyek jalan tol mengaku belum ada kejelasan ganti rugi lahan sampai saat ini.
"Saya bersama keluarga tetap tinggal di rumah sampai adanya kejelasan mengenai ganti rugi lahan untuk dijadikan jalan tol," ucapnya.
Ketika ditanya apakah bersedia pindah lokasi, Rendy berkata siap pindah asalkan dana ganti rugi segera dibayarkan sehingga dapat secepatnya mencari lokasi baru.
"Jika belum dapat ganti maka saya dan keluarga tetap bertahan di sini walaupun nantinya akan ada alat berat yang akan membongkar lahan, kami akan bertahan," tuturnya.
Rendy bersama keluarga lainnya mempertanyakan kapan akan ada pembayaran ganti rugi biaya jalan tol. Sampai saat ini sejak pertemuan terakhir tahun 2013 tidak ada lagi tindak lanjut.
"Pertemuan dengan pemerintah sampai saat ini belum ada sehingga kami pertanyakan. Kenapa yang lain sudah terima kemudian pindah dan sebagian belum? Ada apa sebenarnya?" tanyanya.
Camat Kalawat Tineke Rarung mengatakan pembebasan lahan sedang dalam proses. Pembayaran ganti rugi menunggu dari Dinas Pekerjaan Umum Provinsi sebab mereka yang akan membayar. (kel)