Baca tanpa iklan
Laporan Tribun Kaltim, Rafan A Dwinanto
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - M Taufik akhirnya terpilih sebagai Ketua Komisi Pemilihan Umun (KPU) Kaltim, menggantikan ketua sebelumnya yang dijabat Ida Farida.
Taufik terpilih dalam pleno yang berlangsung tertutup dan diikuti seluruh komisoner KPU Kaltim, Rabu (24/9/2014).
Taufik sendiri terpilih secara aklamasi. Ida Farida yang ditunjuk sebagao juru bicara mengatakan pleno berlangsung cukup lama lantaran turut membahas sederet agenda KPU Kaltim ke depan.
"Tidak hanya memilih ketua. Tapi kita juga membahas agenda yang akan dikerjakan ke depan," ungkap Ida.
Sayangnya, Ida enggan memaparkan alasan mengapa Taufik yang akhirnya dipilih sebagai ketua.
"Tidak ada pertimbangan khusus. Tapi sebelumnya Pak Taufik kan juga sempat masuk bursa pemilihan ketua di awal terpilihnya komosioner KPU Kaltim dulu," kata Ida.
Ida pun memaparkan, kelima komisoner yang mengikuti pleno tersebut sejatinya memiliki peluang yang sama untuk menduduki kursi ketua.
"Semuanya bisa kok menjadi ketua. Hanya memang kami sepakati baiknya Pak Taufik yang jadi ketua," tandasnya.
Sementara, Komisioner KPU Kaltim lainnya Vico Januardi mengapresiasi kinerja yang dilakukan KPU di bawah kepemimpinan Ida.
"Tidak mudah menyelenggarakan Pileg dan Pilpres. Tapi di bawah kepemimpinan Bu Ida, kita bisa laksanakan dengan baik. Kami yakin di bawah kepemimpinan Pak Taufik ini pasti juga akan lebih baik," tuturnya.
Sedangkan ketua terpilih, Taufik memilih langsung meninggalkan Gedung KPU Kaltim bersama dua komisoner KPU lainnya yakni Rudiansyah dan Syamsul Hadi.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ida harus merelakan jabatannya sebagai Ketua KPU Kaltim lantaran divonis melakukan pelanggaran kode etik oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).
Tidak hanya Ida, empat komisoner KPU Kaltim lainnya turut mendapat peringatan keras dari DKPP. Meski demikian, DKPP tetap mempercayakan Ida sebagai komioner KPU Kaltim.
Sekedar informasi, seluruh komisoner KPU Kaltim dilaporkan ke DKPP oleh para peserta seleksi calon komisioner KPUD Kabupaten/Kota yang akhirnya gagal menduduki posisi sebagai komisoner KPUD.
Para pelapor tersebut menilai banyak kejanggalan yang dilakukan komisioner KPU Kaltim saat memilih lima nama yang akhirnya duduk sebagai komisioner KPUD di beberapa Kabupaten/Kota di Kaltim. (rad)