TRIBUNJATIM.COM,MADIUN- Pasca diperiksa hampir selama 3 jam, Lurah Sogaten, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun,Jawa Timurm Joko Waluyo mengaku tidak banyak tahu soal pengadaan CCTV di kantornya, Senin (29/9/2014).
Alasannya, pengadaan CCTV di kantornya sebanyak 2 unit yakni di ruang Lurah dan ruang Pelayanan itu, diadakan Tahun 2011.
Sedangkan dirinya menjabat sebagai Lurah Sogaten mulai Tahun 2012.
"Ya diperiksa soal pengadaan CCTV. Tetapi, saya tak tahu sama sekali makanya banyak yang tidak saya jawab. Karena saya menjabat Lurah disana CCTV sudah ada," terang Joko Waluyo kepada Surya, Senin (29/9) seusia pemeriksaan.
Selain itu, Joko mengaku tidak mengetahui manfaat dari CCTV yang ada di kantornya itu.
Menurutnya, kedua CCTV yang ada di kantornya akan ada manfaatnya jika sentral pemeriksaan CCTV dihidupkan.
"Asalkan dihidupkan ya pasti ada manfaatnya," imbuhnya.
Sedangkan saat ditanya mengenai berapa pertanyaan yang disampaikan penyidik kepadanya, Joko mengaku tak mengingat semuanya.
Menurutnya, pertanyaan tak lebih dari 15 poin.
Soal & Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 SMA Halaman 116 : Menemukan Arti Kosakata dengan KBBI
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Hal 101: Apa arti kosakata 'Mantra' dengan menggunakan KBBI?
"Saya sudah lupa. Saya lama didalam itu kan menunggu Pak Sudarsana (Kasi Pidsus Kejari Madiun). Karena Pak Sudarsana tak ada saya diperiksa anggotanya," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah Lurah yang ada di 3 wilayah Kecamatan di Kota Madiun diperiksa satu per satu oleh tim Penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Madiun, Senin (29/9/2014).
Mereka diperiksa terkait dugaan kasus pengadaan CCTV senilai Rp 250 juta Tahun 2011 dari APBD Pemkot Madiun.
Para Lurah yang sudah memenuhi panggilan dan datang ke Kejari Madiun itu diantaranya, Lurah Sogaten, Kecamatan Manguharjo, Joko Waluyo, Lurah Kuncen, Kecamatan Taman, Sukarjono, Nur Faridah dan rekannya yang tak lain merupakan staf di lingkungan Pemkot Madiun.
Mereka langsung menuju ruang Kepala Seksi (Kasi) Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Madiun, Sudarsana. Dari keempat orang yang sudah tiba di Kejari Madiun, Joko Waluyo merupakan orang pertama yang dimintai keterangan.
Sedangkan konsentrasi pemeriksaan mengenai pengadaan CCTV yang dipasang di seluruh SKPD yang ada di Kota Madiun mulai setingkat Kelurahan, Kecamatan, Bagian, hingga Dinas.