Laporan Wartawan Tribun Batam, Rachta Yahya
TRIBUNNEWS.COM, KUNDUR - Apeng (49), pemilik toko sembako di Tanjungbatu, Kundur, Senin (30/9/2014) malam tewas sekitar pukul 23.00 WIB.
Apeng ditemukan tewas bersimbah darah di lokasi kejadian yakni di ruang makan dalam rumah toko (ruko) sembakonya di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Tanjungbatu Kota atau tak jauh dari SMP Negeri 2 Kundur.
Berdasarkan penyelidikan kepolisian, Apeng ditemukan tewas dengan sejumlah luka tusuk di dada sedalam kurang lebih 4 inci dan di bagian perut sebelah kiri sedalam 2 inci.
Selain Apeng, terdapat dua orang kerabatnya yang juga menjadi korban yakni Kong Ikling (75) dan Rudianto (32). Keduanya adalah ibu dan adik bungsu Apeng. Keduanya mengalami luka-luka dan saat ini dirawat di Puskesmas Tanjungbatu dibawah pengamanan anggota kepolisian.
Dari keterangan sumber di kepolisian setempat, mereka telah berhasil mengamankan beberapa barang bukti dari aksi perampokan dan pembunuhan Apeng, tauke sembako di Tanjungbatu, Kundur, Senin (30/9/2014) malam.
Barang bukti yang berhasil diamankan yakni sebilah badik (pisau) dan seutas tali yang diduga milik pelaku untuk menjerat korban Kong Ikling.
Tim otopsi Polda Kepri akan segera melakukan otopsi terhadap jenazah Apeng.
Informasi yang berahasil dihimpun Tribun Batam (Tribunnews.com Network), perampokan disertai pembunuhan berawal saat toko Apeng masih buka larut malam Senin itu. Hal tersebut memang sudah kebiasaan Apeng tutup agak larut malam.
Kedua pelaku diduga telah memantau kondisi toko sembako Apeng berikut kegiatan orang-orang di dalamnya. Melihat itu kedua pelaku langsung menyerbu masuk dan mengancam ketiga korban menggunakan senjata tajam berupa badik. Para korban sempat mendapat perlakuan kasar kedua pelaku.
Para pelaku kemudian bertindak semakin beringas setelah korban Apeng memberikan perlawanan yang cukup merepotkan. Apalagi korban Rudianto yang kabarnya sempat lari ke luar toko membuat pelaku beringas dan menghabisi Apeng.