TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Antisipasi kericuhan dalam pembagian daging korban, Polda Jatim menyiagakan sekitar 11 ribu personil di setiap jajaran.
Para personil kepolisian tersebut akan ditempatkan dititik-titik rawan tempat kerumunan warga dalam pembagian daging korban.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Awi Setiyono mengatakan, Polda Jatim tidak menginginkan kejadian berdesakan dan saling injak-injakan dalam pembagian daging korban kembali terjadi.
Apalagi dari peristiwa tersebut sampai menimbulkan korban jiwa sangat tidak diinginkan.
"Untuk itu, sebagai antisipasi kejadian seperti itu Polda siapkan di berbagai titik rawan pembagian daging korban," kata Awi Setiyono di Mapolda Jatim, Jumat (3/10).
Dijelaskan Awi, titik rawan yang diwaspadai sering terjadi kericuhan pembagian daging kurban salah satunya di wilayah Pasuruan.
Dimana dalam beberapa tahun terakhir dari wilayah tersebut selalu ada kejadian yang tidak diinginkan dalam pembagian daging hewan korban.
Oleh karena itu, ungkap Awi, untuk titik-titik rawan terjadinya keributan dalam pembagian daging korban telah diperintahkan untuk diwaspadai sejak dini.
Baik itu di kantor yayasan, pondok pesantren, masjid, dan tempat-tempat umum lain yang digunakan untuk pembagian daging korban.
Disamping itu, tambah Awi, pihaknya mengharap kepada warga untuk melapor lebih awal ke aparat kepolisian jika menginginkan pengamanan dalam pembagian daging kurban yang dilakukan.
Dengan demikian terjadinya kericuhan dalam pembagian daging kurban bisa diantisipasi sejak awal.
"Kami harapkan dalam Hari Raya Idhul Adha kali ini tidak ada peristiwa yang tidak diinginkan. Dan masyarakat bisa menjalankan serta melaksanakan hari raya Haji dengan membagikan daging korban dengan aman dan lancar," tutur Awi Setiyono