Laporan Wartawan Tribunnews.com Reza Gunadha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kisah cinta sejenis antara Mayang Prasetyo alias Febri Andriansyah (27) dengan pria Australia, Marcus Volke, berakhir tragis.
Wanita transjender warga Jalan Onta No.198 LK I, Kelurahan Sukamenanti, Bandar Lampung, Provinsi Lampung, itu justru menjadi korban mutilasi di Brisbane, Australia. Tak hanya dimutilasi, potongan tubuh Mayang juga dimasak oleh Volke.
Namun, siapa sangka kisah tragis pasangan tersebut menjadi akhir dari cinta yang sebenarnya sudah direstui keluarga Mayang sendiri.
"Ibu sebenarnya sudah merestui hubungan mereka. Kami sekeluarga juga sudah merestui saat kakak beserta lelaki bulenya minta izin untuk menikah di Eropa," tutur Gebi Dendrian, adik Mayang, kepada Tribunnews.com, Selasa (7/10/2014).
Gebi menuturkan, sang kakak merupakan tulangpunggung keluarga. Sebab, Mayang yang selama ini membiayai sekolah dirinya dan sang adik, Geni Dendrian.
"Kami berharap, jasad kakak bisa dipulangkan untuk dikebumikan di Lampung, karena ini tanah kelahirannya," tuturnya.
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Tatang Budie Utama Razak mengatakan, Mayang merupakan korban mutilasi di Australia.
"Dia dibunuh oleh teman pria atau pacarnya yang berinisial MV (28)," tutur Tatang.
Ia menjelaskan, Kemenlu RI kali pertama mendapat kabar tersebut dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Canberra.
Tatang menuturkan, Mayang diduga dibunuh pada Sabtu (4/10) sekitar pukul 21.00 waktu setempat. Setelah dibunuh, tubuh Mayang lantas dimutilasi. Sebagian potongan tubuhnya ditemukan polisi berada di atas kompor.
Seusai memutilasi tubuh pacar sejenisnya, Volke lantas ditemukan bunuh diri dengan luka sayatan di leher. Dia bunuh diri di apartemennya.
"Kami akan mengirim tim untuk ikut menyelidiki kasus pembunuhan tersebut," tandasnya.